Rabu, 24 April 24

Tiap Hari, 10 Perempuan India Diperkosa

Tiap Hari, 10 Perempuan India Diperkosa
* Demo maraknya pemerkosaan sadis di India. (Foto: EPA/BBC)

Keterlaluan! India menghadapi pemerkosaan terhadap sepuluh perempuan Dalit setiap hari, mereka menjadi kelompok ‘yang paling tertindas’ di dunia. Perempuan diperkosa beramai-ramai dan bahkan diperkosa secara sadis hingga korban meninggal dunia.

“Kami adalah korban kekerasan karena kami miskin, dari kasta rendah dan perempuan, sehingga kami direndahkan oleh semua orang,” ujar seorang perempuan Dalit kepada peneliti Jayshree Mangubhai beberapa tahun lalu.

“Tak ada yang mau membantu atau buka suara tentang kami. Kami menghadapi banyak kekerasan seksual karena kami tidak memiliki kekuatan apapun,” tutur perempuan itu.

Pekan lalu, dilaporkan seorang perempuan Dalit berusia 19 tahun diduga diperkosa secara beramai-ramai oleh sekelompok pria dari kasta yang lebih tinggi di negara bagian Uttar Pradesh. Perempuan muda itu akhirnya meninggal dunia.

Berita tersebut kembali menyoroti kekerasan seksual yang merajalela yang dihadapi oleh 80 juta perempuan Dalit di India, yang seperti rekan pria mereka, mendekam di bagian bawah hierarki kasta yang keras di India.

Perempuan-perempuan ini, yang merupakan 16% dari total populasi perempuan India, menghadapi “beban berganda” mulai dari bias gender, diskriminasi kasta dan perampasan hak ekonomi.

“Perempuan Dalit tergolong kelompok paling tertindas di dunia,” ujar Dr Suraj Yengde, penulis Caste Matters.

“Mereka adalah korban budaya, struktur dan institusi yang menindas, secara eksternal dan internal. Ini termanifestasi dalam kekerasan yang terus dialami oleh perempuan Dalit.”

Buntut dari pemerkosaan dan pembunuhan baru-baru ini terhadap seorang perempuan di Hathras, Uttar Pradesh, yang diduga dilakukan oleh pria dari kasta atas, direspons seperti biasanya ketika seorang perempuan Dalit mendapat kekerasan seksual: polisi lambat memproses pengaduan; peneliti menanggapi dengan lambat; para pejabat meragukan ada pemerkosaan; ada sindiran yang tidak ada hubungannya dengan kasta; dan pihak berwenang tampak memihak pelaku kekerasan dari kasta atas.

Bahkan, beberapa media, dari ruang redaksi yang didominasi jurnalis dari kasta atas, mempertanyakan mengapa kekerasan seksual harus dikaitkan dengan kasta.

Dengan kata lain, negara dan sebagian masyarakat di India bersekongkol untuk meremehkan atau menghapus kaitan antara kekerasan seksual dan hierarki kasta.

Setelah insiden dugaan perkosaan di Hathras pekan lalu, pemerintah Uttar Pradesh yang dipimpin oleh politisi Partai BJP yang berasal dari kasta atas, buru-buru melakukan kremasi terhadap korban pada tengah malam.

Mereka juga langsung melarang media dan politisi oposisi mengunjungi desa tempat keluarga korban tinggal, yang memunculkan dugaan ada sesuatu yang ditutup-tutupi.

Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, pemerintah menyewa agensi hubungan masyarakat swasta untuk mendorong narasinya bahwa ini bukanlah insiden pemerkosaan, bahkan diperkosa secara sadis hingga korban meninggal dunia.

Perempuan Dalit di seluruh wilayah pedesaan India telah menjadi korban kekerasan seksual selama ini. Di wilayah-wilayah ini, sebagian besar tanah, sumber daya, dan kekuatan sosial tetap berada di kasta atas dan menengah.

Meskipun ada undang-undang tahun 1989 yang disahkan untuk mencegah kekejaman terhadap komunitas, kekerasan terhadap perempuan Dalit tidak pernah berhenti. Mereka terus dibuntuti, dianiaya, diperkosa dan dibunuh tanpa ada hukuman yang adil.

Sepuluh perempuan Dalit diperkosa setiap hari di India tahun lalu, menurut angka resmi pemerintah. Negara bagian Uttar Pradesh di India Utara memiliki jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan tertinggi.

Tiga negara bagian – Uttar Pradesh, Bihar dan Rajasthan – melaporkan lebih dari setengah kasus kekejaman terhadap para perempuan Dalit. (Red)

Sumber: BBC Magazine

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.