Sabtu, 20 April 24

The Greatest Showman

The Greatest Showman

Saya termasuk orang yang susah sekali menyukai film musikal, tapi The Greatest Showman berhasil membuat saya benar-benar jatuh cinta.

Film ini menceritakan tentang seorang lelaki yang merintis kariernya dari bukan siapa-siapa hingga menjadi tokoh ternama. Pienas T. Barnum (PT Barnum) sebenarnya sosok yang tak pernah puas.

Ketika belum punya apa-apa, ingin jadi orang kaya. Ketika sudah kaya, ingin karyanya disukai oleh seluruh kalangan. Tapi pada akhirnya, ia sadar tak ada gunanya mengejar semua itu. PT Barnum sadar bahwa dalam hidup atau dalam berkarya, tak mungkin menyenangkan semua orang. Yang paling penting adalah tetap berkarya.

Film ini juga menyadarkan bahwa kesuksesan tak bisa lepas dari cinta, kasih sayang, dan persahabatan. Ambisi yang tak dilandasi ketiga hal tersebut hanya akan berujung kehancuran.

Ada dua lagu yang saya suka juga sejak menonton filmnya. Pertama, Never Enough. Lagu ini begitu dalam. Lagi-lagi menekankan betapa keberhasilan tanpa orang-orang tercinta tak memiliki makna apapun. Apapun yang kita lakukan, tanpa mereka yang kita cintai, tak akan pernah terasa cukup.

Kedua, A Million Dreams. Lagu ini tak kalah keren. Kalau saya secara pribadi, merasa related karena liriknya mirip dengan perjuangan kita di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat ini.

“They can say, they can say it all sounds crazy
They can say, they can say I’ve lost my mind
I don’t care, I don’t care, so call me crazy
We can live in a world that we design..”
(Potongan lirik)

Susah menjelaskan lebih lanjut tentang film ini. Saking sukanya, saya sepertinya akan gagal menceritakan. Cerita saya tak akan sebagus film ini.

Bagi yang belum menonton, wajib menonton ini! (Tsamara Amany Alatas, Politisi Partai Solidaritas Indonesia)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.