Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Suara Yusril Meninggi, Rhoma Mundur

Suara Yusril Meninggi, Rhoma Mundur

‎Bogor, Obsessionnews – Jelang detik-detik pemilihan calon ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) pada Muktamar ke IV di Cisarua Bogor, Minggu pagi (26/4/2015), pedangdut Rhoma Irama justru mengundurkan diri dari pencalonanan.

Dalam sidang penetapan calon ketua umum, nama Yusril Ihza Mahendra dan Rhoma Irama menjadi calon dengan ‎urutan tertinggi. Yusril ternyata langsung mendapatkan 386 suara, sedangkan Rhoma memperoleh suara 122 suara. ‎Sementara syarat untuk bisa menjadi calon ketua umum harus didukung 100 suara dari pengurus DPW dan DPC.

Padahal sebelumnya, Ketua DPW Kalimantan Timur Sugianto mengaku, pedangdut Rhoma Irama ini sudah mendapat dukungan 302 suara, dari 48‎5 total suara secara keseluruhan dari pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

Lebih lanjut, dalam aturan tata tertib sidang juga diatur bahwa setiap calon harus hadir ‎dalam ruang sidang. Diantara kedua calon tersebut hanya Yusril yang bersedia mau datang ke ruang sidang. Sementara pimpinan sidang memutuskan untuk menunggu Rhoma selama lima menit. Namun, karena dalam waktu yang ditentukan tidak hadir. Maka, pimpinan sidang memutuskan pencalonan Rhoma batal.

Rhoma-Irama

Rhoma-Irama”Harusnya Rhoma Irama ada di tempat ini. Karena dia ada yang mengusulkan. Tapi karena ditunggu lima menit tidak datang-datang, pimpinan sidang akhirnya menyatakan mengundurkan diri,” ujar mantan Ketua Umum PBB MS Kaban, di lokasi Muktamar, Minggu (26/4/2015). Baca Juga: Yusril Semula Tak Berniat Jadi Ketum PBB Lagi

Menurut Kaban, seluruh tahapan pemilihan calon ketua umum PBB, berjalan sangat demokratis tidak ada unsur pemaksaan. Meski Rhoma disebut sebagai kader PBB, masih tetap diperbolehkan untuk maju sebagai calon ketua umum. Hanya saja, karena pada saat pencalonan tidak hadir, maka pimpinan sidang memutuskan Yusril dipilih sebagai ketua umum secara aklamasi.

“Meski pada akhirnya kita aklamasi, tapi kita tetap mengunakan proses demokrasi yang panjang, melalui tahapan pemilihan calon ketua umum yang Pak haji Rhoma ikut di dalamnya,” terangnya.

Kaban juga tidak mau menabak-nebak apakah sebenarnya kemauan Rhoma sehingga ia tidak mau hadir dalam ruang sidang. Menurutnya, jika sejak awal dia menyatakan siap untuk maju menjadi calon, mestinya kata Kaban, Rhoma harus berjiwa kesatria, menerima apapun hasil sidang.

“Ya saya nggak tahu ya, mungkin Pak haji maju karena hanya desakan dari pendukungnya saja. Dan Pak haji sendiri tidak punya keinginan untuk itu,” tutupnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.