Sabtu, 20 April 24

Ternyata, Ada yang Injak-injak Taman Saat Pesta Rakyat di Istana

Ternyata, Ada yang Injak-injak Taman Saat Pesta Rakyat di Istana

Jakarta – Hal baru Pendukung Jokowi telah diizinkan memasuki Istana Negara. Minggu (20/10/2014), sekitar pukul 16.00 WIB ribuan masyarakat berpartisipasi memenuhi Istana bertujuan untuk bersantap mukan dengan presiden mereka. Namun, sebagian masyarakat sesalkan dengan sikap mereka masuk Istana seperti tidak beretika. Ribuan masyarakat diperbolehkan Paspampres untuk memasuki Istana Presiden RI.

Ternyata hal itu tidak dilakukan oleh sebagian pendukung Jokowi-JK yang lain. Mereka tidak masuk Istana sebagai penghormatan dan penghargaan mereka terhadap Istana. Dari ke-enam presiden Indonesia sebelumbya baru kali ini masyarakat diperbolehkan masuk ke istana. Entah mereka bermaksud menemui dan melihat Jokowi atau masuk untuk eforia atau berfoto sesama mereka. Antusias mereka dari umur balita hingga nenek-nenek begitu memeriahkan pesta rakyat di Istana dalam rangka menyambut Presiden RI ke-7 Jokowi dan Wapres JK.

Hal ini adalah presiden pertama kali yang memberikan kesempatan kepada masyarakat bebas untuk masuk dalam wilayah Istana. “Kalau kami sih pendukung, terharu melihat orang hadir menyambut Jokowi, Ini baru pemimpin rakyat Indonesia,” ungkap Eri Gunawan, Relawan Pendukung Jokowi kepada Obsession News di sela-sela pesta rakyat di Istana.

Laki-laki yang berumur 70 tahun ini merasa senang ada pesta rakyat besar-besaran. “Mana ada pemerintahan SBY begini masyarakat datang seperti ada yang memerintah mereka untuk hadir disini, padahal secara tidak langsung mereka tidak diperintah,” ujar Eri.

Hal senada diungkapkan pula oleh Juhari yang mengaku pendukung Jokowi, mengingatkan gaya kepemimpinan kita kembali kepada pemimpin masa lalu, Soekarno. “Kami yang tua-tua merasakan itu dulu dan generasi sekarang akan seperti merasakan hawa itu meskipun kondisinya berbeda. Inilah yang disebut pemimpin pilihan rakyat,” paparnya kepaad Obsession News.

Namun sebagian pendukung Jokowi sesalkan sikap masyarakat yang masuk di dalam Istana, serta menilainya tidak beretika. Apalagi, mereka masuk menginjak-injak taman dan air mancur, Mereka juga buang sampah. “Saya nggak senang, keterlaluan begini dilihatnya nggak pantas begini disuruh masuk malah pada masuk dengan bebasnya. Kalau asli pendukung Jokowi, berbuat begitu amburadul itu tidak mungkin. Ada pasti yang tidak suka sama Jokowi kemudian mereka bersikap seperti itu.Jangan dikasih kesempatan trus sikapnya begitu, mereka kan buang sampah di situ, sesal Julhari.

Juhari bahkan menganggap sikap yang ditunjukkan sebagian orang yang masuk di Istana negara RI tersebut tidak beretika. “Kita dilihat dari negara lain diliput ini semua. Kalau yang masuk itu di dalam harus tahu tata tertib dan sopan santun,” ucapnay menyayangkan.

Menurut Juhari, tata tertib harus dipakai kalau masuk Istana. “Jaman Soekarno itu juga tidak dibolehkan berserahkan berantakan di depan itu Istana, injak-injak taman dan air mancur. Pasti ada provokatornya nih, pasti ada,” duga pria berdarah campuran Jawa – Ambon ini.

“Ada yang nggak senang pada Jokowi, dengan perilaku mereka masuk didalam seperti itu, nama Jokowi rusak, nama bangsa ini rusak. Lihat kan biar disuruh keluar oleh Paspampres, mereka tetap aja berdiri di dalam. Dikasarin bilangnya lain, nggak dikasarin kayak gitu sikapnya,” sesalnya pula.

“Kalau saya lebih memilih di luar sebagai bentuk penghargaan kami terhadap Istana Negara, cukup kita melihat dari luar,” etgas Juhari.

Hal yang sama juga yang menyatakan pendukung Jokowi-JK Pospera, Seknas Jokowi, Projo dan lainnya memilih tidak masuk Istana dan tetap bertahan di depan Istana sambil menyampaikan orasi-orasi damai mereka. Mereka lebih memilih menunggu untuk bertemu Jokowi di luar Istana.

Pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan wakil Presiden Indonesia periode 2014-2019 tepatnya 20/10/2014 telah dihadiri oleh juta orang. Antusias masyarakat menyambut Jokowi sebagai Presiden RI menunjukkan beliau sebagai pemimpin masa depan bangsa Indonesia.

Rangkaian pelantikan Presiden Indonesia dimeriahkan dengan pesta rakyat. Makan gratis dengan anggaran milyaran rupiah, dan konser tiga jari yang dimeriahkan di Monas. (Asma)

 

Related posts