
Subang, Obsessionnews – Warga Kabupaten Subang Jawa barat, Popon Hasanah, terjebak di daerah konflik di Suriah selama beberapa bulan terakhir. Menurut putranya, Santo Nugraha (21), dirinya bersama anggota keluarga yang lain telah mengupayakan kepulangan ibunya.
Kabar terakhir yang diterima Santo setelah berkomunikasi melalui telepon seluler dengan ibunya sedang berada di Kedutaan Besar Indonesia di Suriah. “Terakhir komunikasi dengan Mama dua bulanan yang lalu. Kata Mama ada di Kedutaan (Indonesia) di Suriah,” ujar Santo kepada obsessionnews.com saat ditemui di rumahnya, Jum’at (8/5/2015).
“Saya juga bingung harus gimana mengupayakannya saya sudah cari-cari informasi ke sponsornya yang dulu mengajak si Mama. Hingga kini belum ketemu juga. Kabar terakhir yang diterima tanya kabar keadaan keluarga di Indonesia. Katanya sedang di Suriah,” tambahnya.
Menurut Santo, Ibunya berangkat sekira bulan Agustus 2009 melalui perorangan hingga saat ini masih dicari yang memberangkatkannya. “Bulan Agustus bulan puasa. Awalnya melalui PT tetapi belakangan diketahui perusahaan yang memberangkatkannya ilegal. Itu yang membuatnya bingung,” ungkapnya.
Ia berkisa, awal-awal tinggal di sana komunikasi lancar melalui telepon seluler, SMS dan YM. “Kadang juga chating dengan Facebook. Mama ‘kan ada ID-nya,” jelas Santo.
Santo mengaku, Ibunya juga pernah sekali mengirimkan uang hasil kerjanya. “Itu juga sekali-kalinya ngirim uang. Katanya merupakan gaji keduanya,” kisahnya.
Ibunya pernah mengatakan kepada Santo berkeinginan untuk pulang ke Indonesia. Tetapi terkendala status keberangkatannya yang ilegal. Dia bersama keluarganya yang lain tengah mencari orang yang menjadi “sponsor” keberangkatan ke Suriah.
Popon Hasanah ketika berangkat sebagai warga Dusun Cibalingbing RT. 11 RW. 03 Desa Mayang Kec. Cisalak Subang tempat tinggal orang tuanya. Di Indonesia Popon meninggalkan dua orang Putra dan seorang Putri, yaitu: Fitri Rosmalati (25) Santo Nugraha (21) dan Indra Maulana (11). (Teddy Widara)