Selasa, 26 September 23

Terjadi Perang Opini di Media, Masyarakat Diminta Telaah Informasi

Terjadi Perang Opini di Media, Masyarakat Diminta Telaah Informasi

Jakarta – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto meminta masyarakat untuk menelaah informasi yang diterimanya dari media massa dan media sosial. Djoko mengatakan, pasca-Pilpres situasi keamanan masih dalam kondisi aman dan kondusif. Namun, menurutnya masih terjadi perang opini diantara kedua kubu terkait perbedaan quick count dan real count.

“Saat ini, yang berkembang melalui media massa, media sosial media online adalah penyebaran opini kedua pihak terkait hasil quick count dan real count ini penciptaan opini yang diklaim,” kata Djoko usai sidang kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Kedua kubu saling klaim kemenangan, baik dari pasangan Prabowo-Hatta Rajasa maupun pasangan nomor urut dua Jokowi-Jusuf Kalla. Pasalnya lembaga survey yang melakukan penghitungan cepat memberikan hasil yang berbeda. 8 lembaga survey memenangkan Jokowi-JK sedangkan 4 untuk Prabowo-Hatta.

Djoko menjelaskan, hasil survei yang berbeda itu bisa dibuktikan dengan membuka metode yang paling tepat. Oleh karena itu, pemerintah pun mempersilakan masing-masing kubu untuk memperkuat argumentasinya. “Namun, yang paling penting adalah pemahamanan,” kata Djoko.

Dari seluruh hasil hitung cepat tersebut, Djoko meminta masyarakat memahami hasil terakhir berada di tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia menjelaskan hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga hitung cepat masing-masing pasangan kandidat belum bisa dijadikan pegangan.

“Klaim kemenangan kedua kubu kandidat hendaknya disikapi dengan bijak dan tenang. Kedua kubu pasangan calon wajib mengajak seluruh pendukungnya untuk bersikap dan bertindak sewajarnya, tidak berlebihan dan bersama-sama menciptakan rasa aman,” katanya.

Ia menambahkan, segala tindakan yang anarkis justru akan merugikan bangsa dan negara. Karena itu, katanya, proses pencoblosan yang berjalan aman dan damai harus terus dijaga sampai tanggal 22 Juli mendatang. (Has)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.