
Jakarta– Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah merah manusia. Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan ada 417.819 kasus malaria terjadi di Indonesia.
Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kementerian Kesehatan Andi Muhadir, penyebaran malaria dipengaruhi tiga komponen, yakni manusia, lingkungan, dan nyamuk Anopheles. Ketiga komponen ini saling mempengaruhi sehingga jika salah satu komponen tidak teratasi dengan baik, maka akan berimbas kepada komponen lain.
“Masyarakat Indonesia harus selalu waspada, karena penyakit ini menyerang siapa saja,” kata Andi di Jakarta, Selasa (23/4).
Andi menambahkan, gejala yang timbul akibat penyakit satu ini disebut dengan trias malaria, antara lain menggigil, demam, dan berkeringat. Selain gejala tersebut, gejala lainnya adalah sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot, dan pegal-pegal.
“Jika mengalami gejala utama tersebut, maka harus langsung cek laboratorium. Jika hasil laboratorium sudah ada dan sudah didiagnosis malaria, bisa langsung di cek ke dokter sehingga pengobatannya lebih cepat dan akurat,” terangnya.
Sementara itu, Kesehatan Bambang Sulistomo mengatakan, untuk mencegah menyebarnya penyakit ini, maka perlu adanya penyadaran pada masyarakat dan membangun keswadayaan di antara mereka agar menangkal penyebab meluasnya penyakit malaria tersebut.
“Mencegah penyebaran malaria bisa dengan melokalisasi suatu daerah yang diketahui terjangkit penyakit tersebut, sehingga tidak menyebar kemana-mana,” ujarnya.(rud)