Kamis, 25 April 24

Teresa Teng, Penyanyi dan Pahlawan Taiwan

Teresa Teng, Penyanyi dan Pahlawan Taiwan
* Penyanyi asal Taiwan, Teresa Deng (Dok. Dailymotion).

Jakarta, Obsessionnews.com – Laman Google Doodle hari ini, Senin (29/1/2018), dihiasi wanita sedang bernyanyi dan bergaun putih, serta rambut yang dihiasi bunga-bunga. Ini merupakan cara Google merayakan hari lahir ke-56 tahun penyanyi legendaris asal Taiwan, Teresa Teng.

Teresa Deng atau Deng Li-jun terkenal di antara komunitas masyarakat berbahasa Mandarin dan di seluruh Asia Timur dan Jepang. Wanita kelahiran pada 29 Januari 1953 ini merupakan salah satu dari lima Diva Agung Asia.

Seperti diketahui popularitas Terese Tang dipengaruhi kemampuannya menyanyikan beragam lagu romantis dalam beberapa bahasa, seperti Mandarin, Inggris, Jepang, Vietnam, Kanton, Hokkien, bahkan Indonesia.

Teresa Teng pernah membawakan sejumlah lagu dalam bahasa Indonesia, mulai dari ‘Dayung Sampan’, ‘Cinta Suci’, ‘Sekuntum Mawar Merah’, dan ‘Selamat Jalan Kekasih’ atau ‘Good Bye My Love’. Lagunya yang merakyat dan bernada balada romantis membuat ia dikenal masyarakat luas, salah satunya berjudul ‘Hé Rì Jūn Zài Lái’ (Kapankah Kau Akan Kembali).

Wanita yang berparas cantik ini pernah dipuji oleh seorang profesor Teori Kebudayaan di Universitas Southern California, Yeh Yueh-Yu.

“Suaranya yang sangat manis membuatnya menjadi begitu terkenal,” katanya.

Namun sayang, Teresa Teng meninggal dunia begitu cepat. Ia terkena serangan asma akut ketika sedang berlibur di Chiang Mai, Thailand, saat usia 42 tahun pada 8 Mei 1995 silam.

Ia dimakamkan sebagai seorang pahlawan dengan bendera Taiwan di kaki gunung di Chin Pao San, kompleks pemakaman dekat Jinshan, Taipei, Taiwan. Sebuah patung dirinya dalam pakaian pertunjukan dipajang, diiringi dengan musik lagu-lagunya sebagai latar belakangnya. Ini didirikan sebagai tugu peringatan di tempat pemakamannya tersebut.

Di sana juga terdapat sebuah piano elektronik raksasa di mana para pelayat dapat memainkannya dengan menginjak balok-balok piano itu. Makamnya ini sangat sering dikunjungi oleh para penggemarnya, sebuah kebiasaan yang sangat berbeda dengan tradisi Tionghoa untuk mengunjungi pemakaman pada umumnya.

Pada Mei 2002 patung lilin Teresa Teng dipajang untuk umum di museum lilin Madame Tussauds di Hongkong.

Berita tentang Teresa Teng menjadi trending topic di mesin pencari Google. Pantauan Obsessionnews.com di Google Trends wilayah Indonesia, hari ini, pukul 13.00 WIB, berita tersebut dicari lebih dari 500.000 kali. (Popi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.