Rabu, 24 April 24

Tenang dan Berwibawa Saat Puasa

Tenang dan Berwibawa Saat Puasa

Oleh: Cahyadi Takariawan, Penulis Buku Seri “Wonderful Family”

Puasa Ramadhan adalah ibadah yang sangat dahsyat dan luar biasa. Maka hendaknya kita berkonsentrasi untuk melaksanakannya, dengan sepenuh kesungguhan.

Bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, puasa harus menjaga seluruh jiwa dan raga agar berada dalam ketaatan dan ketawadhuan.

Bahkan para ulama menasihati agar bersikap tenang dan berwibawa saat berpuasa.

Lha puasa kok teriak teriak “Lapaaar….” terus, ini sih gak tenang dan gak berwibawa. Puasa kok numpuk-numpuk makanan untuk berbuka, ini tidak tenang. Puasa kok kebanyakan tidur, ini tidak berwibawa. Puasa kok mengeluh terus, mengghibah, mencaci maki, dan mengumpat-umpat, ini tidak tenang dan tidak berwibawa.

Jangan sampai suasana kejiwaan kita saat puasa sama saja dengan saat tidak berpuasa. Lalu apa pengaruh puasa dalam diri kita?

Mari kita perhatikan nasihat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu berikut:

“Seandainya engkau berpuasa maka hendaknya pendengaran, penglihatan dan lisanmu turut berpuasa, yaitu menahan diri dari dusta dan segala perbuatan haram serta janganlah engkau menyakiti tetanggamu. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja” (Latha’if Al Ma’arif, 277).

Semoga jiwa kita makin tenang dan berwibawa dengan puasa.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.