Rabu, 24 April 24

Tekanan Australia tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Indonesia

Tekanan Australia tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Indonesia

Denpasar – Tekanan pemerintah Australia menjelang eksekusi dua terpidana mati anggota sindikat Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, dipastikan tidak akan berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Indonesia, khususnya Bali. Meski pada kenyataannya, banyak masukan dari masyarakat negeri Kanguru itu menginginkan pemerintahan Australia melakukan evaluasi terhadap hubungan diplomatik kedua negara, bila pemerintah Indonesia jadi melakukan eksekusi terhadap dua terpidana mati Bali Nine.

Dua warga Australia terpidana mati kasus narkotika Bali Nine, Myuran Sukumaran (kiri) dan Andrew Chan (kanan)
Dua warga Australia terpidana mati kasus narkotika Bali Nine, Myuran Sukumaran (kiri) dan Andrew Chan (kanan)

Sejumlah pengamat dan praktisi kepariwisataan di Bali yakin, sikap politis pemerintah Australia tidak akan berpengaruh terhadap sektor pariwisata Indonesia. Ketua Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata (ASITA) Bali I Ketut Ardana di Denpasar, Selasa (20/1/2015) menyampaikan, wisatawan tidak terpengaruh kondisi tersebut. Terlebih saat ini wisatawan Australia menganggap Indonesia, terutama Bali, sebagai rumah kedua.

“Tidak ada itu, apalagi mereka (wisatawan Australia) menganggap Bali sebagai second home. Jangankan hukuman mati, isu terorisme dan bom serta yang terakhir keluarnya travel advisory saja mereka tetap enjoy berlibur di sini,” katanya.

Pernyataan senada dikemukakan Honorary Consul Polandia untuk Bali, Ida Bagus Lolec Surakusuma. Dia mengatakan, pariwisata merupakan bisnis murni yang tidak dapat diintervensi secara politik oleh pemerintahan manapun. Para calon wisatawan bebas menentukan pilihan berlibur mereka, termasuk ke Bali.

“Pemerintah manapun tidak bisa melarang calon wisatawan menentukan pilihan mereka libur, karena itu hak asasi masing-masing calon wisatawan,” ungkapnya.

Ida Bagus Lolec Surakusuma menilai, kalaupun Pemerintah Australia sampai mengevaluasi hubungan diplomatik, jika eksekusi mati jadi dilakukan, tentunya sikap itu akan dinilai oleh dunia internasional.

“Dunia internasional akan menilai sikap-sikap seperti itu. Apalagi sekarang seluruh negara di dunia tengah memerangi yang namanya kejahatan narkoba dan terorisme,” tegasnya.

Sejauh ini memang wisatawan Australia yang selalu menempati top three pada total kunjungan wisatawan ke Bali, masih terlihat menikmati liburannya. Belum terasa pengaruh yang signifikan pasca munculnya rencana pemerintah Australia melayangkan protes keras atas sikap pemerintah Indonesia yang akan tetap mengeksekusi mati Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. (DQOETOMO)

Related posts