
Jakarta, Obsessionnews – Pemred harian Rakyat Merdeka, yang juga Wakil Rektor Universitas Bung Karno, Teguh Santosa siap menjadi Gubernur DKI Jakarta secara 24 jam. Setelah sebelumnya mengembalikan formulir pendaftaran ke PKB, Partai Demokrat, Senin, Bang Teguh ke PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Setelah dari PDI Perjuangan, rencananya hari ini, Selasa (26/4), Bang Teguh akan mengembalikan formulir pendaftaran Pilkada DKI Jakarta ke Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN).
baca juga:
Wartawan Teguh Santosa Tantang Ahok
PDI Perjuangan ‘Jimat’ di Pilkada DKI
Kang Yoto Siap Ikut Pilkada DKI
Pilkada DKI Barometeri Daerah Lain
Bang Teguh juga sudah sowan ke Rizal Ramli, Menko Maritim dan Sumber Daya. Selain minta dukungan dari pemerintah, keduanya juga membahas reklamasi Pantai di Jakarta yang menimbulkan masalah hukum dan lingkungan hidup itu.
“Saya mengusung tagline “Teguh24Jam”. Artinya, secara harafiah, pemerintah harus “membuka mata” 24 jam untuk rakyat. 24 Jam juga bermakna program unggulan Teguh Santosa untuk mewujudkan Jakarta adil manusiawi. Dia ingin Jakarta menjadi centre of excellent, pusat unggulan, yang mengedepankan sektor pendidikan,” ujar alumnus University of Hawaii at Manoa (UHM) Amerika Serikat itu, dalam siaran pers yang diterima redaksi Obsessionnews.com.
Ketua Penjaringan Pilkada PDI Perjuangan, Gembong Warsono mengatakan partainya berterima kasih dan menyambut baik pencalonan Teguh Santosa. Dia berharap ada sinergi yang baik antara Teguh Santosa dan PDIP dalam membangun Jakarta.
“Keinginan tokoh media membangun Jakarta sungguh sesuatu yang sangat positif. Mudah-mudahan ada sinergi yang baik,” kata Gembong.
Sementara Teguh mengatakan bahwa salah satu misinya adalah meletakkan kembali demokrasi pada tempatnya dimana pembangunan dirumuskab oleh eksekutif dan legislatif.
“Dua tahun belakangan ini ada upaya mendiskreditkan partai politik. Ini tidak benar dan tidak bisa dibiarkan,” katanya lagi.
Di satu sisi, mantan Jubir Presiden Gus Dur, Adhie Massardi, yang ikut mendampingi Teguh mengatakan bahwa perjuangan PDI Perjuangan senada dan selaras dengan perjuangan wartawan yakni menegakkan keadilan untuk rakyat. Ia menilai, kehadiran Teguh dalam bursa pemilihan gubernur Jakarta di PDI Perjuangan merupakan peristiwa penting dalam demokrasi Indonesia.
“Wartawan kalau dadanya dibelah, isinya kepentingan rakyat,” kata dia lagi.
Di saat bersamaan, Syahganda Nainggolan mengatakan bahwa Teguh mewarisi ideologi Bung Karno. Teguh, kata dia lagi, memiliki komitmen kuat mengaplikasikan ajaran-ajaran Bung Karno.
“Kami semua mengenal Teguh dan percaya bila dia diberi kesempatan memimpin Jakarta maka dia akan memanjakan kaum Marhaen,” pungkasnya. @reza_indrayana