
ilustrasi (ist)
Imar
Jakarta-Hingga saat ini prestasi olah raga Indonesia masih belum membanggakan. Tentu saja hal ini mendapat perhatian dari kalangan parlemen.
Anggota Komisi X DPR Herlini Amran meminta Kementerian Pemuda dan Olah Raga segera memperbaiki tata kelola olah raga nasional untuk menyelamatkan citra dan prestasi Indonesia.
“Tata kelola olah raga nasional dalam kondisi kritis, pembinaan atlet nasional buruk, adanya hambatan penganggaran, serta adanya penurunan kinerja KONI,” kata Herlini di sebuah diskusi, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Oleh karena itu, diperlukan stategi alternatif, seperti cadangan anggaran khusus olah raga dana abadi, sponsorship, atau pendanaan lain.
“Strategi ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan pembinaan atlet nasional,” ungkap politisi PKS ini.
Sementara itu, mantan perenang nasional, Richard Sam Bera menyebut pembenahan olah raga harus dilakukan dengan meliputi semua aspek.
“Sebenarnya kita memiliki semua syarat yang dibutuhkan untuk maju dalam olah raga.
Resources banyak, fasilitas seharusnya mencukupi dan dukungan yang besar dari masyarakat. Namun keinginan untuk mewujudkan semua itu dalam prestasi yang belum ada,” kata Richard.
Richard mengungkapkan, salah satu kendala adalah banyak yang belum mengerti apa pentingnya prestasi olah raga yang tinggi bagi kemajuan bangsa.
“Untuk itu, diperlukan pembinaan atlet yang terarah dengan kompetisi dan jenjang yang lengkap yang akan menjamin para atlet lokal yang berprestasi untuk suatu saat mewakili daerah di ajang kejuaraan nasional,” ungkapnya.
Legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata mengatakan merosotnya prestasi atlet nasional disebabkan banyak faktor. Ditanya apakah rokok merupakan faktor penyebab rendahnya prestasi atlet? Dengan tegas Christian menjawab tidak ada atlet kami yang merokok. “Atlet kami tidak ada yang merokok!,” tegasnya. (rud)