Senin, 5 Juni 23

Tanpa Vaksin Impor, Kuba Paling Berhasil Vaksinasi Tertinggi se-Dunia

Tanpa Vaksin Impor, Kuba Paling Berhasil Vaksinasi Tertinggi se-Dunia
* Vaksinasi di Kuba. (Foto: NBC News)

Kuba menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi Covid-19 tertinggi di dunia. Menurut data yang diberikan Our World In Data, Negeri Fidel Castro itu telah menyuntikkan 31,7 juta vaksin kepada 85,9% warganya per Kamis (13/1/2022).

Cepatnya angka vaksinasi di negara tersebut bukan tanpa alasan. Profesor emeritus di program Amerika Latin Universitas Dalhousie di Nova Scotia, Kanada, John Kirk, mengatakan bahwa hal ini didorong oleh langkah Havana untuk menciptakan vaksin sendiri.

Ia menyebut Kuba memang menjadi negara yang banyak melakukan fokus riset ke bidang kesehatan dan farmasi. Sejauh ini negara pulau yang terletak di Karibia itu telah memproduksi 5 vaksin Covid-19. Bahkan tiga vaksin yang dikembangkan Havana yakni Abdala, Soberana 02 dan Soberana Plus diklaim efektif 90% melawan corona setelah 3 dosis.

“Hanya keberanian belaka dari negara kecil kecil ini untuk memproduksi vaksinnya sendiri dan memvaksinasi sekitar 90% dari populasinya adalah hal yang luar biasa,” ujar John kepada CNBC International.

Vaksin produksi negara itu pun juga memilik teknologi yang cukup berbeda dengan beberapa vaksin lainnya. Bila Pfizer dan Moderna yang menggunakan teknologi mRNA dan Sinovac menggunakan virus tidak aktif, vaksin-vaksin Kuba justru memakai teknologi protein subunit.

Vaksin dengan teknologi ini pun cukup murah untuk diproduksi. Selain itu, vaksin ini juga tidak memerlukan fasilitas pendingin yang mampu membekukan hingga cairan dalam vaksin.

Menurut pakar Kuba dan dosen sejarah ekonomi dan sosial di Universitas Glasgow, Skotlandia, Helen Yaffe, vaksin-vaksin made in cuba ini dapat menjadi jalan keluar bagi persoalan distribusi vaksin ke negara-negara yang masih kekurangan akses vaksin.

Ia optimis mengingat sejauh ini laboratorium pengembangan vaksin di Kuba telah disertifikasi WHO. Untuk izin edar vaksin diharapkan mampu keluar pada kuartal pertama 2022.

“Saya pikir jelas bahwa banyak negara dan populasi di negara berkembang melihat vaksin Kuba sebagai harapan terbaik mereka untuk mendapatkan vaksinasi pada tahun 2025,” pungkasnya.

“Dan sebenarnya, itu mempengaruhi kita semua karena apa yang kita lihat dengan varian omicron adalah apa yang terjadi ketika populasi besar hampir tidak memiliki cakupan adalah bahwa Anda memiliki mutasi dan varian baru berkembang dan kemudian mereka kembali menghantui negara-negara kapitalis maju yang telah menimbun vaksin,” tambahnya. (CNBC/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.