
Jakarta, Obsessionnews – Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) DPR RI, Syaifullah Tamliha, meyakini hanya ada dua tokoh yang mampu menyelesaikan konflik dualisme kepengurusan PPP antara kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy. Kedua tokoh tersebut yakni Hamzah Haz dan Megawati Soekarnoputri
“Sebaiknya saya menyarankan kalau mau bentuk tim islah, itu sebaiknya pak Hamzah didampingi oleh ibu Mega, bukan sebaliknya ibu Mega didampingi oleh pak Hamzah. Itu menurut saya pasti cepat selesai masalah itu, yang lain saya tidak percaya,” kata Syaifullah Tamliha di DPR, Jumat (13/2/2015).
Anggota Komisi I ini memaparkan tiga alasan yang kuat mengapa ia yakin konflik PPP bisa diselesaikan oleh Hamzah Haz dan Megawati. Pertama, Hamzah Haz adalah politisi senior PPP yang pernah menjabat sebagai ketua umum, kiprah dan pegabdianya kepada partai berlambang kabah itu tidak perlu diragukan lagi, ia dinilai loyalis setia dari PPP.
“Itu (Hamzah Haz) semua mengakui orang PPP, tokoh PPP, tetapi kalau didampingi oleh ibu Megawati, itu cepat selesai lah,”terangnya.
Mengapa Megawati menjadi pilihannya? Menurut Syafullah Mega sebagai Ketua Umum PDI-P perjuangan punya sejarah panjang dengan PPP, secara perjuangan kedua partai ini punya nasib yang sama pada saat Orde Baru. Kedua partai ini juga merupakan partai lama yang masih bertahan sampai saat ini. Terlebih Hamzah Haz pernah menjadi wakil presiden keenam mendampingi Megawati.
“Lah kami (PPP) kan punya hubungan historis dengan ibu Mega,” ungkapnya.
Ketiga, penyebab konflik kepengurusan PPP bermula dari masalah dukungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu yang sebenarnya PPP ingin mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung oleh partai-partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yakni PDIP, PKB, NasDem, Hanura dan PKPI. Namun entah kenapa PPP yang saat itu diketuai oleh Suryadharma Ali lebih memilih mendukung Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dan bergabung dalam Koalisi Merah Putih.
Syaifullah menambahkan, mestinya ketika dukukang politik terhadap calon presiden sudah selesai, PPP kembali menentukan arah politiknya kembali untuk melakukan islah. Terlebih Djan Faridz sebenarnya kata dia, lebih dekat dengan Megawati dibanding Romy. “Ini kan urusannya dengan KIH. Djan Faridz itu dekat juga sama ibu Mega, mungkin lebih duluan kenal Djan Faridz dari pada Romi,” jelasnya.
Diketahui, konflik PPP saat ini masih berlanjut di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Sebelumnya Hamzah Haz menginginkan islah harus segera tercapai antara dua kubu sebelum ada putusan pengadilan. Hamzah Haz juga berharap Ketua Majelis Syariah DPP PPP Maimoen Zubair turun tangan untuk menyelesaikan masalah dualisme kepengurusan PPP.
“Yang membesarkan partai ini ya Mbah Moen. Dua pemilu dalam reformasi PPP tetap nomor tiga. Mbah Moen selalu mendampingi kita, beliau punya karismatik untuk merangkul kiai. Kami juga bersedia mendampingi Mbah Moen,” ujar Hamzah Haz, Rabu (11/2/2015). (Albar)