Jumat, 26 April 24

Tak Mau Tinggalkan Fraksi Golkar, Ade-Bambang Dipolisikan

Tak Mau Tinggalkan Fraksi Golkar, Ade-Bambang Dipolisikan

Jakarta, Obsessionnews – Ruang Fraksi Partai Golkar di lantai 12 Gedung Nusantara I DPR RI masih terus menjadi rebutan dua ‎kubu antara kubu Agung Laksono dengan kubu Aburizal Bakrie. Keduanya sama-sama mengklaim paling berhak untuk menguasai ruang fraksi tersebut.

Selama ini, ruang Fraksi dikuasai oleh kubu Aburizal, yakni Ade Komarudin sebagai Ketua Fraksi, dan Bambang Soesatyo sebagai Sekretaris Fraksi. Keduanya sudah diminta oleh kubu Agung untuk segera meninggalkan ruang fraksi, tapi himbuan itu tidak diindahkan, hingga akhirnya kubu Agung melaporkan mereka ke Bareskrim Polri.

“Yang pertama, Ade dan Bambang kita laporkan terkait penguasaan Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR,” ujar Ketua Fraksi Partai Golkar kubu Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita, di DPR, Jumat (27/3/2015).

Bambang dinilai telah melanggar hukum, lantaran tidak menghargai surat dari DPP Partai Golkar, yang meminta kepada Bambang dan Ade untuk meninggalkan fraksi secara baik-baik. Namun, Bambang malawan, ia justru merobek-robek surat tersebut, dan menaruhnya di tempat sampah. Karena itu, Bambang dilaporkan dengan pasal 406 KUHP.

Pasal tersebut berisi ancaman pidana lima tahun, bagi mereka yang sengaja melawan hukum menghancurkan, merusak, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain.

Hari ini Agus, sudah menemui Sekjen DPR Winantuningtyastiti guna membahas mengenai penggunaan ruang Fraksi Golkar yang selama ini diduduki oleh kubu Aburizal Bakrie. Usai bertemu dengan Sekjen DPR, Agus memutuskan untuk naik ke lantai 12, guna berbicara dengan Ade dan Bambang.

‎Agus, mengaku sebenarnya dari awal tidak ingin punya niat untuk melaporkan Ade dan Bambang ke Polisi. Ia ingin persoalan tersebut dibicarakan secara persuasif, jalan damai, lantaran ia masih menganggap kedua orang tersebut sebagai keluarga Partai Golkar. Namun, rupanya, upaya tidak dipindahkan oleh mereka, sehingga terpaksa Agus akan melaporkan ke Polisi.

“Kami akan ke lantai 12. Kami hanya melakukan upaya persuasif. Bagaimanapun mereka keluarga besar kami. Kami ingin mengambil hak kami, termasuk infrastruktur di Sekretariat Fraksi Partai Golkar supaya besok bisa efektif,” terangnya.

Saat ini, ruang Fraksi Partai Golkar masih dalam penjagaan ketat, dari aparat Kepolisian dan petugas Pamdal. Keamanan perlu ditingkatkan, mengingat kondisi Partai Golkar masih terus memanas. Kedua kubu-kubu masih sama-sama ngotot dan tidak ada yang mau mengalah. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.