Terlambat untuk penerbangan mereka ke Belgia pada hari Selasa, satu pasangan suam istri menyadari bahwa mereka perlu membeli tiket tambahan untuk bayi mereka hanya setelah mereka tiba di Bandara Internasional Israel Ben Gurion di Tel Aviv.
Dilansir The Straits Times, Kamis (2/2/2023), mereka memilih untuk tidak mengeluarkan uang untuk tiket tambahan. Mereka meninggalkan anak mereka di sabuk konveyor bagasi konter check-in dan berlari untuk membersihkan keamanan dalam upaya untuk menaiki penerbangan Ryanair mereka ke Brussel.
Pasangan itu, yang memegang paspor Belgia, diberitahu oleh staf di konter check-in yang tertutup bahwa mereka harus membeli kursi tambahan untuk bayi mereka, kantor berita lokal Kan melaporkan pada hari Selasa.
Dalam rekaman yang direkam pada smartphone yang beredar online, staf maskapai penerbangan terlihat membuka selimut di dalam gendongan untuk menemukan bayi di dalam, kabarnya mengatakan dalam bahasa Ibrani bahwa bayi itu ditinggalkan di sana.
Pejabat mengatakan tidak jelas apakah pasangan itu tidak mampu atau tidak mau membeli tiket untuk anak mereka.
Mereka dilaporkan didesak oleh staf Ryanair untuk kembali demi anak mereka dan akhirnya ditahan oleh keamanan bandara dan polisi Israel. Mereka ketinggalan pesawat, kata kantor berita Israel Today pada Selasa.
Seorang manajer Ryanair di bandara mengatakan kepada outlet berita Israel Channel 12: “Semua staf kami terkejut. Kami belum pernah mengalami hal seperti ini. Kami tidak percaya dengan apa yang kami lihat.”
Menurut situs web Ryanair, bayi dapat bepergian dengan orangtuanya dengan biaya €25 (S$36) – atau setara dengan mata uang lokal – untuk “setiap penerbangan sekali jalan yang dilakukan bayi sambil duduk di pangkuan orang dewasa”. Orangtua juga dapat memilih untuk membeli kursi terpisah.
Seorang juru bicara polisi mengatakan masalah tersebut tampaknya telah diselesaikan pada saat polisi tiba di bandara.
“Bayi itu bersama orangtuanya dan tidak ada penyelidikan lebih lanjut,” kata juru bicara itu kepada CNN. (Red)
