Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Tak Ada Kebakaran di Gedung DPR, Tapi Ada Kepulan Asap

Tak Ada Kebakaran di Gedung DPR, Tapi Ada Kepulan Asap
* Pegawai DPR berhamburan keluar gedung setelah mendapat kabar ada asap di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Jakarta, Obsessionnews.com – Gedung Nusantara III di DPR dikabarkan terbakar. Namun setelah dicek ternyata tidak ada api, hanya kepulan asap. Lalu apa penyebabnya? Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal DPR, Damayanti mengatakan, kepulan asap terjadi karena malfungsi alat pemadam aerosol.

“Malfungsi alat pemadam aerosol, tiba-tiba bekeja tanpa ada kebakaran atau api. Aerosol ini bentuknya seperti asap,” ujarnya di Gedung DPR Senin (19/3/2018).

Ia menambahkan, malfungsi apar tersebut terjadi di lantai empat Gedung Nusantara. Tetapi, belum dapat dipastikan ruangannya. “Di ruang yang mana persisnya, belum terlihat. Karena, asap yang ditimbulkan apar masih pekat,” kata Damayanti.

Ketua DPR Bambang Soesatyo juga membenarkan bahwa tidak ada kebakaran di Nusantara III. “Itu asap dari detektor api atau tabung aerosol yang pecah. Jadi kalo detektor mendeteksi adanya asap dari bawah, otomatis detektor asap akan ikut mengeluarkan asap guna mempermudah tim pemadam kebakaran segera menemukan titik asal asap yg dideteksi detektor. Makanya asap menjadi tebal. Begitu penjelasan Sekjen,” jelasnya.

Untuk itu ia memastikan Gedung Nusantara III aman. “Lantai 4 aman terkendali. Pemadam kebakaran dipanggil agar bisa menyedot asap dan bukan untuk memadamkan api,” tambahya.

Sempet terlihat kepulan asap putih menutupi seluruh lantai 4 Gedung Nusantara III. Namun kepulan asap tidak terlihat dari luar gedung. Lima unit mobil Damkar dari Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat dikerahkan ke lokasi. Petugas damkar dan petugas keamanan dalam (Pamdal) DPR sempat melakukan evakuasi karyawan yang masih ada di dalam. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.