
Surabaya, Obsessionnews – Ledakan gas elpiji 3 kilogram terus saja meneror rumah-rumah kita. Bukan saja korban fisik tetapi juga korban jiwa. Tidak kira orang tua, namun juga anak-anak.
Seperti halnya, Rabu (13/5/2015) siang, tabung gas di rumah Jalan Bulak Banteng Lor Gang IV No. 82, Surabaya meledak. Seorang bocah umur 7 tahun menjadi korban. Putri tewas tertimpa reruntuhan tembok kamar akibat ledakan tabung elpiji. Dan 3 orang mengalami luka parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menyimpulkan bahwa ledakan tabung elpiji dipicu oleh kebocoran saluran selang.
Suara ledakan yang cukup keras tersebut, sontak warga Jalan Bulak Banteng Lor 4 kemudian berbondong-bondong mendatangi pemilik rumah Salma (45) ibu kandung korban.
Melihat kondisi ini, sanak keluarga dan tetangga korban tak kuasa menahan diri melihat kondisi korban tewas. Polisi kemudian berusaha menenangkan keluarga korban agar tetap tabah dalam menghadapi musibah ini.
Begitu seringnya terjadi ledakan gas elpiji tak ayal membuat para pengguna tabung gas ukuran 3 kilogram selalu terancam. Warga menganggap tabung elpiji 3 kilogram itu seakan sudah menjelma menjadi ancaman “Bom” selalu kapan saja bisa meledak.
Fatkur Ketua RT setempat mengatakan, Salma (45) janda pemilik rumah sekaligus ibu kandung korban, Kapiah (70) ibu kandung Salma, Dinar bocah perempuan 8 tahun, anak tentangga korban dilarikan ke rumah sakit Paru Jalan Karang Tembok, Surabaya untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Kami temukan Putri tergeletak diantara reruntuhan tembok kamar,” kata Fatkur, Rabu (13/5/2015).
Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Mustofa menegaskan, polisi menyimpulkan bahwa ledakan tabung elpiji disebabkan oleh kebocoran saluran selang.
“Hal ini diperkuat dengan kondisi seluruh korban yang mengalami luka bakar cukup serius,” tegasnya.
Sementara bocah perempuan 7 tahun yang tewas dalam insiden tersebut, dilarikan ke kamar jenazah RSU dr Soetomo untuk dilakukan proses otopsi. (GA Semeru)