Rabu, 24 April 24

Syahrul Yasin Limpo Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid CPI

Syahrul Yasin Limpo Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid CPI

Makassar, Obsessionnews – Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Center Point of Indonesia (CPI) yang terletak di Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulsel, Rabu (16/3/2016).

Para acara tersebut hadir sejumlah pejabat pemerintahan, diantaranya Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang, Wali Kota Makassar Danny Pomanto, dan juga Ketua DPRD Sulsel M Roem.

“Semoga ini masjid ada pesantren modern. Ada penghafal quraan di jalannya, dan Pak Danny ini tugas kita dan saya hanya mem-back up di belakang ta,” ujar Syahrul.

Masjid yang akan dibangun di kawasan seluas 157 hektare itu rupanya diarsiteki Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Bersama Danny Pomanto, Ridwan terpilih menjadi perancang kawasan tersebut.

Dari 157 hektare, 57 hektare diantaranya diserahkan Ciputra Grup sebagai pengembang kepada Pemprov Sulsel.

Ridwan yang tidak bisa hadir hanya memberikan testimoni melalui video yang ditayangkan dalam acara peletakan batu pertama Masjid CPI tersebut. Ridwan Kamil antara lain mengatakan jika masjid tersebut merupakan energi yang luarbiasa sebagai tempat ibadah.

“Saya mengucapkan selamat atas peletakan batu pertama di mesjid yang dibangun oleh pihak pemerintah Sulsel. Saya doakan semoga apa yang kita lakukan ini menjadi sebuah kebanggan bagi masyarakat Sulsel dan bahkan Indonesia,” ujar Ridwan.

Ridwan juga mengatakan jika kubah yang dibuat dan didisain ini memiliki ciri khas Asmaul Husna, baik pada desain eksterior maupun interiornya.

Kontribusi dua wali kota, yakni Danny Pomanto dan Ridwan Kamil, disebut Syahrul Yasin Limpo merupakan bukti kecintaan keduanya untuk negara, dimana keduanya mau dan mampu berbuat untuk masyarakat.

Masjid Center Point of Indonesia rencananya dibangun dengan konsep perpaduan seni Timur Tengah modern dengan ornamen Islam bergaya Bugis Makassar. Pembangunan masjid yang memiliki lahan seluas 2 hektare ini diperkirakan akan menyedot biaya sebesar Rp200 milliar. (Fath)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.