
Jakarta – Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mendatang, Lembaga survei Indo Barometer melakukan survei elektabilitas pada dua pasangan Calon Presiden (Capres), Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di masa kampanye. Menurut survei tersebut elektabilitas Jokowi-JK masih di bawah Prabowo-Hatta, walaupun perbedaannya sedikit.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan, jika Jokowi-JK menang atau Jokowi-JK dapat mempertahankan keunggulan suara, itu belum memutuskan terbagi proporsional.
“Sementara Prabowo-Hatta menang jika tren kenaikan suara Prabowo-Hatta dan penurunan suara Jokowi-JK berlanjut,” ujar Qodari di Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014).
Perhitungan ini didasari hasil survei yang dilakukan pada tanggal 16 – 22 Juni 2014. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang.
Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia (berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan).
Selain itu, cara tersebut dilakukan dengan proses pengumpulan data dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner.
Melihat perbandingan hasil survei 28 Mei-4 Juni 2014 (sebelum kampanye) dan 16-22 Juni 2014 (masa kampanye) terlihat pergeseran suara yang signifikan di mana suara Prabowo-Hatta naik sekitar 6% dan suara Jokowi-JK turun sekitar 4%.
“Selisih suara kedua pasangan terpangkas sekitar 10%, dari sebelumnya 10,5% menjadi 3,4%,” pungkas Qodari.
Sementara itu, Juru Bicara Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan mengakui perbedaan antara keduanya semakin dekat. Namun menurutnya masih ada beberapa faktor yang akan menentukan.
“Kedua pasangan ini kan akan makin ketat, kedua kubu pasti sadari itu, angka yang tipis di survei. Tapi ada faktor undecided sama pemilih yang belum mantap. Konsekuensi dua pasangan memang gap makin dikit, saya kira tidak akan jauh,” ujar Ferry.
Ferry juga mengatakan, undecided voter yang umumnya terdiri dari masyarakat kelas atas masih ingin mendalami visi-misi dari kedua pasangan. Salah satunya adalah melalui debat antar kedua pasangan.
“Karena pilpres sangat subyektif sekali, pemilih memiliki alasan berbeda-beda, ada yang memilih karena ingin ini, ada yang karena ingin itu,” katanya.
Terkait debat Cawapres yang akan digelar, dia berkeyakinan Jusuf Kalla akan bisa menguasai materi. Lantaran tema debat yakni ‘Pembangunan Sumber Daya Manusia serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, cukup dikuasainya.
“JK slalu terlibat dengan sdm. Perusahaan dia juga bidang teknologi. Dia banyak berkaitan dengan pendidikan pernah menjadi menko kesra,” pungkas Ferry. (Pur)