Jumat, 26 April 24

Survei Lemhanas: Kepercayaan Warga ke Pemkot Bandung 90%

Survei Lemhanas: Kepercayaan Warga ke Pemkot Bandung 90%

Bandung, Obsessionnews – Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara didampingi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beserta pelaksana tugas sekretaris daerah Jawa Barat Iwa Kartiwa membuka secara resmi Festival Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha, di Jalan Taman Sari, Kota Bandung (28/5/2015).

Dalam sambutannya Ridwan Kamil mengatakan pemerintah kota Bandung berusaha memperbaiki pelayanan publik kepada warga masyarakat dengan gagasan smart city yaitu sebuah konsep mengelola kota dengan cara-cara yang cerdas berbasis teknologi.

“Kalau tidak perlu meeting tidak perlu meeting, kalau tidak perlu ke lapangan gak usah ke lapangan selama teknologi bisa memberikan alternatif,” ujar Ridwan Kamil.

Saat ini Kota Bandung memiliki fasilitas Bandung Command Center yang merupakan fasilitas pusat komando pertama di Indonesia. Fasilitas yang bisa mengontrol birokrasi serta e-budgeting dan telah memiliki 40 aplikasi yang disebar dan dimiliki oleh tiap Dinas.

Bandung Command Center mampu memonitor data-data yang ada di lapangan, data internet, data cuaca, data kemacetan, pergerakan lalu lintas dan video analisis yang bisa melaporkan pada saat masalah sedang terjadi.

Selanjutnya Bandung Comand Center yang merupakan bagian dari konsep Smart City selain mampu memantau kejadian yang terjadi di lapangan, juga dapat berkomunikasi secara transparan. Ridwan mengatakan hasil survey dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) bahwa tingkat kepercayaan publik kepada kota Bandung di atas 90%, adapun yang menjadi indikatornya adalah tidak ada sekat antara akses informasi dan komunikasi terhadap pemerintahan.

ftik2

Ridwan Kamil berencana bahwa jika revolusi pelayanan publik yang sedang dikembangkan di Kota Bandung dianggap baik, konsep tersebut akan dihadiahkan ke seluruh kota di Indonesia. Ridwan berharap setidaknya dalam waktu tiga sampai lima tahun kedepan, revoluasi smart city akan membuahkan hasil berupa akselerasi pelayanan public birokrasi yang luar biasa berbasis teknologi. Dia pun menghimbau kepada para relawan TIK yang ada di seluruh Indonesia bisa membawa semangat berbagi teknologi tersebut.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam sambutannya mengatakan tujuan akhir digelarnya Festival TIK 2015 tersebut adalah dalam rangka untuk memerdekakan masyarakat untuk melek teknologi.

“Tujuan akhir diadakan Festival TIK ini untuk memerdekakan masyarakat agar melek teknologi, khususnya informatika dan komunikasi, tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik dari sisi sosial, ekonomi, atau dari sendi sendi kehidupan lainnya,” Ujar Rudiantara.

Rudi menjelaskan terdapat beberapa komponen dalam penyelenggaraan TIK di Indonesia. Dalam tatanan TIK khususnya telekomunikasi di Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur, peran pemerintah adalah sebagai pembuat kebijakan dan pembuat aturan yang berpihak kepada rakyat maupun pebisnis. Rudi menganggap perlu adanya kebijakan yang seimbang diantara untuk pebisnis dan rakyat karena sebagian besar investor di bidang TIK adalah pebisnis.

Lebih lanjut Rudi menjelaskan dalam konteks pembangunan infrastruktur Indonesia dibagi tiga hal utama, pertama yang berhubungan dengan telekomunikasi, Internet dan Broadcast.

“Bagi masyarakat yang penting bisa mengakses di mana pun, unsur kemudahan, dan aspek keterjangkauan,” kata Rudi.
Festival TIK untuk rakyat tahun keempat tersebut berlangsung selama dua hari dari 28 hingga 29 Mei 2015. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.