Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Survei di Facebook: Badja Menang Pilkada DKI

Survei di Facebook: Badja Menang Pilkada DKI
* Pasangan Badja (Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat) pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Jakarta, Obsessionnews.com – Pengamat politik dari Universitas Presiden, Muhammad AS Hikam, melakukan jajak pendapat di media sosial Facebook tentang prospek pasangan calon (paslon) Basuki Tjahaja Purnama  atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta 2017. Duet gubernur dan wakil gubernur DKI petahana yang diusung PDI-P, Nasdem, Golkar, dan Hanura ini memakai bendera Badja – akronim dari Basuki dan Djarot – dalam Pilkada mendatang.

Pengamat politik dari Universitas Presiden, Muhammad AS Hikam.
Pengamat politik dari Universitas Presiden, Muhammad AS Hikam.

Jajak pendapat berlangsung 15 jam sejak Rabu (16/11/16) pukul 18.00 WIB sampai Kamis (17/11)  pukul 7.00 WIB, dan diikuti oleh 1.854 pengguna Facebook atau Facebooker.

Hikam menjelaskan, jajak pendapat ini bukan sebuah sebuah kerja ilmiah untuk mengukur popularitas, elektabilitas, ataupun probabilitas keunggulan paslon.

“Karena itu mohon tidak dianggap sebagai hasil survei akademik,” kata Hikam seperti dikutip Obsessionnews.com dari blog The Hikam Forum, Kamis (17/11).

Hasil jajak pendapat ini, lanjutnya, juga tidak mewakili pemilih DKI, karena faktanya yan berpartisipasi adalah para sahabat yang mengikuti akun Facebooknya. Mereka berasal dari berbagai daerah, bahkan ada yang di luar negeri.

“Jadi, hasil ini hanya semacam indikator tentang pandangan publik mengenai prospek Badja setelah Ahok dinyatakan Polri sebagai tersangka dugaan penistaan Al-Qur’an dan agama,” tutur mantan Menteri Riset dan Teknologi ini.

Mereka diminta memilih salah satu dari empat jawaban tertutup terkait pandangan mereka tentang prospek Badja dalam Pilkada DKI pasca-keputusan Polri yang menjadikan Ahok tersangka kasus dugaan penistaan Al-Qur’an dan agama. Pilihan tersebut sebagai berikut: A: Badja tidak akan berlanjut sampai final; B: Badja berlanjut sampai final dan kalah; C: Badja berlanjut sampai final dan menang; dan D: Tidak tahu.

Jawaban A: 63 orang atau 4%

Jawaban B: 112 orang atau 6%

Jawaban C: 1.641 orang atau 88%

Jawaban D: 38 orang atau 2%

Menurut Hikam,  Facebookers yang mengikuti jajak pendapat ini ternyata sangat tinggi tingkat ketertarikan mereka terhadap Pilkada DKI 2017, termasuk masalah yang sedang dihadapi paslon Badja dan implikasinya ke depan. Karena para peserta itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia, maka bisa diartikan juga bahwa Pilkada DKI memang merupakan peristiwa politik yang sangat menarik perhatian publik bukan hanya di DKI tetapi di seluruh negeri. Itu artinya bahwa proses dan hasil Pilkada tersebut juga sangat menjadi perhatian dan ditunggu oleh masyarakat Indonesia.

Hikam menuturkan, dari hasil jajak pendapat itu tampak harapan dan optimisme terhadap keberlanjutan Badja dalam proses Pilkada dan memenanginya sangat tinggi. Bahkan bisa dikatakan overwhelming. Apakah ini karena mereka optimis bahwa popularitas, elektabilitas, dan kredibilitas Badja masih sangat tinggi pasca-keputusan Polri?

“Bisa jadi demikian. Tetapi reaksi optimis itu mungkin juga disebabkan tingginya simpati terhadap Ahok dan kekecewaan terhadap keputusan Polri. Atau kemungkinan lain yang bisa didiskusikan,” ujar mantan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini.

Sebaliknya, tambahnya, pandangan yang pesimis mengenai prospek Badja untuk berlanjut dan menang, ternyata kecil. Yang memprediksi paslon ini tak akan sampai final bahkan lebih kecil (4%) ketimbang yang memprediksi paslon ini berlanjut tapi kalah (6%). Jika keduanya digabung pun hanya 10%. Ini bisa saja menunjukkan bahwa para peserta jajak pendapat di akun Facebook ini sudah memiliki pandangan yang cenderung positif  terhadap Badja, sehingga kalaupun ada yang pesimis tak terlalu besar.

“Saya kira pesimisme mereka bukan semata-mata karena mereka menolak paslon tersebut, atau anti-Badja, tetapi bisa jadi ada alasan-alasan lain,” tandasnya.

Menurut Hikam, hasil jajak pendapat ini juga menujukkan bahwa Facebookers dan publik Indonesia pada umumnya tidak mau terjebak pada isu sektarian dan primordialisme yang saat ini sedang berkecamuk. Dan bahkan menjadi salah satu fenomena utama dalam Pikada DKI. Mereka memiliki optimisme dan harapan terhadap sistem demokrasi yang bebas dari politik identitas, sektarianisme, dan primordialisme. Kasus dugaan penistaan agama yang dihadapi paslon Badja tidak mengurangi optimisme dan harapan tersebut.

“Tren positif  ini tentu harus dipertahankan dan diperkuat oleh semua pihak yang menginginkan demokrasi berjalan dan NKRI tetap utuh,” ujar Hikam. (@arif_rhakim)

Baca Juga:

Perjuangan Sangat Berat Bagi Timses Ahok

Kalau Tak Ada Demo, Ahok Kemungkinan Tidak Tersangka

Ahok Tersangka, Jangan Euforia Dulu

Ahok Tersangka Kasus Penistaan Agama yang Tidak Ditahan

Teman Ahok Kecewa Ahok Jadi Tersangka

Kabareskrim: Tak Ada Tekanan Tetapkan Ahok Tersangka

Pengacara Yakin ‘Nilai Jual’ Ahok Masih Tinggi

Pihak Ahok Belum Putuskan akan Preperadilan

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.