
Johan Budi SP (ist)
Hasan S
Jakarta : Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan Polda Jabar masih menelusuri surat panggilan palsu Wali Kota Bandung Dada Rosada. Dari hasil penelusuran sementara Surat tersebut dikirim melalui jasa pengiriman barang yang beralamat di Jakarta Pusat.
“Setelah kita telusuri, surat itu dikirim oleh pengirim melalui Tiki Jakarta Pusat,” kata Jubir KPK, Johan Budi di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Johan mengatakan penelusuran kasus ini agak terkendala karena pengirim mencatut nama Deputy Penindakan KPK, Warih Sadono. “Menang agak sulit karena mencantumkan nama orang KPK, dengan nomor yang tidak bisa dihubungi,” katanya.
Wali Kota Bandung Dada Rosada, baru mengetahui kalau surat panggilan pemeriksaannya ternyata palsu setelah dia datang pada panggilan pertama terkait kasus penyuapan hakim pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tejocahyono.
Politisi Partai Demokrat itu diperiksa sebagai saksi karena dianggap mengetahui adanya kasus penyuapan itu. Bahkan salah satu orang dekatnya ditetapkan tersangka oleh KPK. Dia adalah Ketua Gasibu Padjajaran Bandung, Toto Hutagalung.