Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Sungai Tempat Hanyutnya Eril, Telan Korban 15-20 Kasus Per Tahun

Sungai Tempat Hanyutnya Eril, Telan Korban 15-20 Kasus Per Tahun

Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad mengatakan, Sungai Aare di Swiss telah menelan korban rata-rata setahun mencapai 15-20 orang.
Data itu disampaikan mengutip keterangan aparat kepolisian setempat.

Diketahui, Sungai Aare merupakan tempat hanyutnya anak dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.

“Dari mereka kami memperoleh informasi setiap tahun kejadian serupa kira-kira terjadi 15 sampai 20 kasus setiap tahun,” kata Hadad dalam konferensi persnya, Sabtu (28/5).

Hadad menjelaskan sungai itu cukup banyak menelan korban karena banyaknya orang yang berwisata dan berenang di sungai tersebut.

Terkait risiko bahaya di sungai itu, Hadad menyebut sudah terdapat peringatan berupa rambu atau berbagai tanda. Warga juga setiap saat bisa mengecek laman resmi pemerintah lokal terkait kondisi sungai.

“Berapa suhu air sungai dapat dilihat di website, disampaikan lengkap termasuk perkiraan derasnya arus yang rata-rata 180-220 m3/detik. Saya lihat sudah cukup informasi,” kata Hadad.

“Karena tidak hanya orang dewasa, ada balita, ada juga yang berenang dengan hewan peliharaannya,” tambah dia.

Selain itu, Hadad juga menyampaikan Sungai Aare sebagai salah satu merupakan lokasi wisata populer di Swiss. Terlebih lagi jika musim semi dan panas tiba akan banyak warga yang berwisata di sungai tersebut.

“Karena sungai Aere ini populer, terutama musim semi dan musim panas, terutama musim libur sekolah,” kata dia.

Di sisi lain, Hadad memastikan Eril yang hanyut di Sungai Aare sejak Kamis (26/5) masih berstatus dalam pencarian sampai hari ini, Sabtu (28/5). Hingga saat ini Tim SAR setempat masih berupaya untuk mencari Eril dengan pelbagai upaya optimal.

“Kita tidak boleh berputus asa, terus berikhtiar,” Kata Hadad.

Pencarian Eril Berlanjut, Tim Penyelam Diterjunkan
Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad mengungkapkan tim penyelam juga diterjunkan untuk mencari putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, sejak Kamis (27/5).

“Metode pencarian pagi ini lebih intensi yaitu dengan perahu atau juga dengan drone untuk menyisir tepian Sungai Aare dan melakukan penyelaman,” ujar Muliaman dalam konferensi pers, Sabtu (28/5).

Kendati demikian, sambung Muliaman, tim penyelam turun dengan menyesuaikan kondisi sungai. Dalam hal ini, penyelaman dilakukan saat kondisi air jernih dan tidak terlalu dingin.

“Sungai Aare airnya datang dari salju yang meleleh, kadang ada kristal-kristal putih sehingga membuat air menjadi keruh sehingga menyulitkan penyelaman,” ujarnya.

Pada saat kejadian Eril terbawa arus, sambungnya, suhu air di Sunga Aare sekitar 16 derajat celcius dan agak keruh.

“Situasi optimalnya air itu biru bening dan terutama kalau lama tidak ada hujan, musim panas kekeruhan itu berkurang sehinggadengan demikian terlihat warnanya biru dan bening,” tambahnya.

Tim penyelamat juga menerjunkan kapal kecil hingga drone untuk mencari pria berusia 23 tahun itu. Cakupan area pencairan hingga 17 kilometer di sepanjang sungai.

Eril hilang saat berenang dengan keluarganya di Sungai Aare. Ketika akan naik ke permukaan, Eril dikabarkan terseret arus yang deras. Ia sempat berusaha ditolong tetapi ia tetap terbawa arus padahal cuaca cerah.

Berdasarkan keterangan keluarga, ia berada di Swiss dalam rangka mencari sekolah untuk melanjutkan pendidikannya. (CNNIndonesia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.