Jakarta, Obsessionnews – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, penetrasi asuransi di Indonesia pada 2014 cuma sebanyak 2,14%. Angka tersebut, jauh lebih kecil ketimbang beberapa negara ASEAN lain seperti Singapura yang sudah mencapai 6,5%.
Salah satu penyebab angka penetrasi tersebut terbilang kecil, lantaran pemahaman masyarakat bahwa proses pembelian dan klaim asuransi kudu melewati alur panjang. OJK pun menginginkan angka tersebut meningkat. Kalau perlu, meninggalkan Singapura yang luasnya tak lebih dari Jakarta.
Melirik komitmen OJK tadi, iFWD Liberate lahir guna melayani pembelian dan klaim asuransi dalam hitungan menit via online yang menawarkan pengalaman berasuransi sederhana, mudah dan nyaman bahkan dapat diakses di mana dan kapan pun.
“Hanya dalam hitungan menit, nasabah bisa mendapatkan perlindungan dengan mudah tanpa proses yang panjang,” kata Rudi Kamdani, Presiden Direktur FWD Life Indonesia dalam peluncuran iFWD Liberate di Jakarta, Kamis (4/6).
Menurut Rudi, ini merupakan langkah strategis guna menjawab perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia. Sebab pertumbuhan penggunaan internet yang pesat, mendorong bisnis via online.
Pendapat Rudi bukan tanpa alasan. Berdasar data Kementerian Komunikasi dan Informasi, transaksi perdagangan via online hingga akhir 2014 lalu sudah mencapai Rp 150 triliyun. Jumlahnya, diperkirakan bakal terus meningkat seiring pertumbuhan pengguna smartphone, penetrasi internet, pengguna kartu debit bahkan kredit, serta peningkatan kepercayaan konsumen pada aktivitas belanja online.
“Pertumbuhan transaksi online menyediakan pasar menjanjikan untuk bisnis asuransi. Jalur distribusi online akan membantu perusahaan menjangkau masyarakat kelas menengah produktif yang melek internet,” kata Rudi. (MBJ)
