
Jakarta, Obsessionnews.com – Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Itulah peribahasa yang yang dirasakan para pedagang, korban kebakaran Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Selasa (17/1/2017) malam, dan kebakaran lagi pada Kamis (19/1) pagi.
Mereka tak menyangka musibah kebakaran ini akan terjadi. Saat api menghanguskan kios dan barang dagangan, mereka hanya bisa pasrah, sabar, tabah sambil merasakan kepedihan yang mendalam.
Rivaldi salah satunya. Pedagang asal Padang, Sumatera Barat ini harus menerima kenyataan kalau kios berisi seluruh barang dagangannya hangus tak tersisa oleh si jago merah.
“Mudah-mudahan musibah ini membuat kita lebih bersabar, karena Allah maha tahu segala-galanya,” ucapnya kepada Obsessionnews.com, Kamis (19/1).
Rivaldi percaya musibah yang dirasakan betul-betul merupakan cobaan dari Allah SWT, karena itu dia tak akan putus asa untuk membangun usahanya kembali jika ada modal.
“Tapi saya bersyukur masih diberikan fisik yang sehat untuk bisa memulai usaha lagi. Saya percaya di balik musibah ini pasti ada hikmahnya,” ujar Rivaldi dengan mata berkaca-kaca.
Pria bertubuh gempal ini mengaku memulai usaha di Pasar Senen sejak tahun 2008. Saat itu dia diajak oleh rekan satu kampungnya. Dari usahanya itu, Rivandi bisa merasakan bagaimana enaknya menjadi seorang pedagang.
“Dari sinilah hidup saya mulai berubah, yang tadi ngontrak sekarang saya bisa punya rumah sendiri. Kami bersama istri dan anak-anak tinggal di sebelah,” kata Rivaldi.
Setiap hari uang yang diperolehnya bisa mencapai Rp1 juta hingga Rp2 juta. Dari hasil usahanya inilah Rivaldi bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, bahkan sang adik mampu ia sekolahkan hingga ke perguruan tinggi.
Tapi kini nasibnya tidak lagi seperti dulu. Rivaldi harus memulai usaha dari awal lagi. Namun, dia hanya bisa berharap ada bantuan modal dari pemerintah baik untuk menyewa kios maupun membeli barang dagangan.
“Saya ini kan masih punya utang kredit di bank, apakah itu bisa dibantu dari pemerintah, semisalnya diminta untuk ditunda bayar dulu gimana, gitu,” ucap dia.
Di Pasar Senen, Rivaldi selalu ditemani istrinya menjual aneka ragam buku mulai dari buku pelajaran, pengetahuan umum hingga kamus berbagai negara. Setiap pagi hari keduanya kompak berbarengan menuju kios sambil menumpangi kendaraan pribadi.
“Walaupun dekat tapi karena sambil membawa buku kami harus pakai mobil, setelah itu kami buka kios. Biasanya itu kami mulai buka jam 08.00 Wib,” tutur Rivaldi.
Terjadi kebakaran di Pasar Senen, Jakarta Pusat lagi pada Kamis (19/1). Menurut penuturan petugas, kebakaran ini terjadi pada pukul 03.45 WIB. Titik lokasi kebakaran awalnya di Blok I dan II Pasar Senen.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti berapa kerugian materil akibat kebakaran terjadi. Termasuk apakah ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Petugas masih mencari tahu penyebab terjadi kebakaran. (Has)