
Jakarta, Obsessionnews.com – Perebutan penempatan posisi Dirut Pertamina selalu menjadi hal yang saling tarik ulur antara kepentingan Parpol yang diback-up habis oleh para mafia migas maupun kalangan elite Politik yang selama ini usahanya selalu menjadi benalu di Pertamina atau lintah migas yang meyedot kekayaan negara.
“Saat ini muncul lagi isu kalau yang akan ditempatkan sebagai Dirut Pertamina adalah Dirut Krakatau Steel yang masih aktif ,tentu saja ini akan jadi blunder lagi karena philosophy jenis bisnis yang dipimpin Dirut PT KS dengan jenis bisnis Pertamina itu beda sekali,” ungkap Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Arief Poyuono kepada Obsessionnews.com, Selasa (14/3/2017).
“Sebagai info A1 dari orang yang paling dekat dan paling bisa dipercaya oleh Presiden Joko Widodo selama ini yang tinggal di Solo sebenarnya saya sudah dapat info kalau Pak Joko Widodo itu menginginkan Pertamina dipimpin oleh orang yang berasal dari Legacy Pertamina sendiri yang memiliki prestasi tinggi dalam memanajemeni Pertamina di saat pasar minyak dan gas mengalami krisis dengan banyaknya perusahana minyak dunia yang tutup dan mengarah pada chapter eleven (bangkrut) justru Pertamina ditangani orang tersebut berhasil menghasilkan laba dan melakukan efisiensi yang tinggi,” bebernya pula.
Dan diharapkan, lanjutnya, orang tersebut yang berasal dari Legacy Pertamina bisa memberantas pratek mafia impor minyak yang banyak merugikan negara, “Presiden Joko Widodo juga berharap agar program transformasi di Pertamina bisa selesai dengan baik Menurut info yang saya dapat orang yang akan ditempatkan pak Joko Widodo di Pertamina sangat independent dan tidak punya kepentingan dengan parpol dan elit elit Politik Serta mafia impor minyak,” bongkar Arief Poyuono.
“Nah, pilihan pak Joko Widodo sudah di tangan orang Bu Menteri BUMN, Karena itu FSP BUMN Bersatu meminta pihak parpol dan elit Politik yang dibeking mafia migas serta papa minta saham Freeport tolong jangan bermanuver dan memaksakan kehendak yang bisa nanti ditolak karyawan Pertamina dengan aksi mogok nasional,” tandasnya.
Oleh Karena itu, tutur Arief, biarkan Kementerian BUMN yang diberi tugas untuk mensupervisi Pertamina dan mencari orang yang pantas memilih Dirut Pertamina yang professional yang nantinya disampaikan ke Presiden Jokowi. “Belum puas dan tidak berprikemanusian kali nih ya mafia impor minyak gerombolan papa minta saham freport hingga Freeport tutup ngobok-obok Pertamina!” seru Ketua Umum FSP BUMN Bersatu. (Ars)