Jakarta, Obsessionnews – Stok gula per 30 April 2015 tercatat sebanyak 274.973 ton, terdiri dari milik pabrik gula (PG) 58.739 ton, petani 29,962 ton, serta pedagang 186.272 ton. Pada 19 Mei 2015, ada persediaan sebesar 260.570 ton.
Adig Suwandi, tenaga ahli Asosiasi Gula Indonesia menyebutkan, kebutuhan rata-rata perbulan sebanyak 220 ribu ton. Ini, diperkirakan meningkat jadi 250 ribu ton selama Ramadhan dan Idul Fitri. Paktis, stok tersebut tidak mengalami defisit.
“Kalau pun ada penurunan stok gula, maka kekurangan akan terjadi pada April tahun depan,” kata Adig di Jakarta, Kamis (11/6).
Adig juga menyebutkan, semua PG berbahan baku tebu pada saat ini telah melaksanakan giling. Bahkan, 6 PG di Lampung dan 1 PG di Sumatera Selatan telah melaksanakan giling sejak awal Mei 2015. Lantaran pergeseran agrolimat, sebagian PG di pulau Jawa mulai melakukan giling pada Juni.
Menurut Adig, dengan posisi stok dan PG dalam kondisi berproduksi, masyarakat tak perlu khawatir terjadi kekurangan persediaan. Bahkan, operasi pasar dengan mengerahkan gula rafinasi tidak perlu dilakukan.
“Justru kalau tindakan kontra produksif terhadap semangat pemberdayaan terhadap petani dan PG lokal, impor gula kristal putih dengan alasan apapun tidak dapat dibenarkan,” kata dia. (Mahbub Junaidi)
