Perusahaan ini berada dalam tekanan sebuah lembaga nirlaba yang getol mengampanyekan internet sehat yang berbasis di Virginia, ‘Enough is Enough’, agar menyaring akses ke situs porno di semua kedainya.
Sebelumnya, McDonald juga telah mengubah kebijakan wifi – jaringan internet nirkabel – pada tahun 2016 setelah mendapat tekanan yang sama dari kelompok tersebut.
“Meskipun jarang terjadi, penggunaan wifi gratis di Starbucks untuk melihat konten ilegal atau konten lain yang mengerikan, tidak akan pernah diizinkan,” kata Starbucks dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh BuzzFeed News.
Perusahaan internasional itu mengatakan telah ‘menemukan solusi’ untuk menghentikan akses ke pornografi di semua kedainya di seluruh AS pada 2019, tetapi tidak menyebutkan secara khusus seperti apa solusinya.
Keputusan Starbuck ini menimbulkan reaksi beragam di media sosial mulai yang merasa bingung hingga yang menanggapinya secara kelakar.
“Starbucks terus menyediakan wifi gratis tanpa batas kepada pelanggannya, membuka pintu bagi pelanggan untuk melihat pornografi yang tidak senonoh atau cabul, melihat atau mendistribusikan pornografi anak (kejahatan ilegal) atau terlibat dalam aktivitas perburuan seksual,” kata pernyataan itu.
Kelompok tersebut mendorong masyarakat untuk menandatangani petisi yang isinya menuntut agar Starbucks memperkenalkan filter semacam itu.
Hampir 27.000 orang telah menandatangani petisi tersebut pada hari Kamis.
Sebagai tanggapan, situs berita hiburan TMZ melaporkan bahwa situs pornografi YouPorn telah menyetop langganan kopi Starbucks dari kantornya. (BBC)
Sumber: bbc.com
