Jakarta, Obsessionnews – Akibat demonstrasi Kawan Istana di depan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat, (7/4) lalu, La Ode Karsid (Sekretaris Kawan Istana), babak belur diduga dianiaya oleh pihak Wahyudin Hamdani, Staf Ahli Ahmad Taufan Tiro (ATT) di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, Minggu (10/4).
“Kejadiannya tadi sore, jidatnya benjol sebelah kiri,” ungkap anggota Obudsman Republik Indonesia (ORI) Laode Ida kepada Obsessionnews.com, Minggu (10/4/2016).
Menurut Laode Ida, Tenaga Ahli ATT tampaknya marah ketika nama ATT disebut-sebut dalam gerakan yang dibangun Kawan Istana. Dalam insiden tersebut, Wahyudin bersama temannya melakukan intimidasi dan mehakimi secara fisik kelompok aktivis yang benci koruptor.
“Patut dicurigai bahwa sang pemukul itu adalah tenaga bayaran yang terhasut oleh ajakan sang tenaga ahli ATT, yang niscaya tak bisa dilepaskan keterkaitannya dengan ATT. Kita semua tahu bahwa ATT, anggota komisi V DPR sudah pernah diperiksa oleh KPK sebagai saksi dalam kasus OTT Damayanti, di mana ditengarai juga ikut dapat bagian dari dana haram dari kementerian PUPR itu,” bebernya.
Laode juga meminta sebaiknya DPR langsung melakukan koreksi pada para tenaga ahli di DPR. “Pihak DPR seharusnya malu dengan kenyataan seperti itu. Begitu juga KPK harusnya tak boleh luput membidik para tenaga ahli anggota DPR sebagai bagian dari jaringan mafia anggaran di DPR,” sarannya.
Laode berharap, DPR harus melakukan skrining staf ahli yang jadi jaringan mafia anggaran. “Ini sangat penting, karena ada indikasi kuat sebagian tenaga ahli yang membantu anggota DPR jadi bagian dari mafia anggaran di DPR. Setidaknya mereka merupakan bagian yg mendukung atau ingin membentengi oknum anggota DPR yang lakukan mafia anggaran itu,” pungkasnya.
Sebagai catatan, La Ode Karsid yang telah dianiaya tersebut adalah mantan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), yang juga keponakan Laode Ida. Sedangkan Andi Taufan Tiro adalah Anggota DPR RI dari PAN asal Dapil Sulawesi Selatan II. (Asma)
