
Banda Aceh, Obsessionnews – Di sejumlah daerah harga beras naik karena beberapa faktor, yakni banjir, gagal panen, dan permainan mafia beras. Berbeda dengan kebanyakan daerah yang harga beras naik, di Aceh harga beras stabil. Bahkan di beberapa daerah di Aceh harga beras turun. Turunnya harga beras di Aceh karena musim panen di seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut, dan beras melimpah ruah.
Pantuan obsessionnews.com di Pasar Peunayong Banda Aceh, Selasa (10/3), harga beras bervariasi, ada yang tetap dan ada yang turun. Kairul, seorang pedagang beras, mengatakan, harga beras tangse (beras lokal) tetap Rp 150.000/15 kg. Sedangkan beras jempol (beras berasal dari Medan) turun Rp 2.000 /kg. Semula harga beras jempol Rp 180.000/10 kg, lalu turun menjadi Rp160.000,-/10kg. Ada juga beras murah bermerek BTN dan harganya Rp 130.000/10 kg,” kata Kairul kepada obsessionnews.com.
Sementara itu Win Fastabika, pengelola salah satu kilang padi di Aceh Tenggara, mengatakan, secara umum harga beras di Aceh Tenggara stabil. “Saya tidak mungkin menaikkan harga sesuka hati karena tren pasar. Malahan saya ada dengar di beberapa daerah di Aceh ada yang menurunkan harga beras,” katanya. (Agung Sanjaya)