Kamis, 25 April 24

Sosrokartono Ajarkan Manusia Mencintai Tuhan

Sosrokartono Ajarkan Manusia Mencintai Tuhan
* Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip), Mulyono.

Yogyakarta, Obsessionnews.com – Kenal dengan Raden Mas Panji Sosrokartono? Mungkin hanya sedikit sekali yang mengenalnya. Sosrokartono adalah kakak kandung RA Kartini yang pemikirannya banyak mengandung ajaran filsafat moral.

Inti ajaran moral dari Sosrokartono adalah keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan sesama makhluk Tuhan. Manusia yang baik adalah manusia yang selalu memenuhi kewajibannya yaitu mencintai, berbakti, serta mengabdi kepada Tuhan. Adapun bentuk cinta, bakti, dan pengabdian manusia kepada Tuhan dilakukan dalam bentuk kewajiban berperilaku mencintai, membantu, dan melayani sesama manusia yang membutuhkan dengan ikhlas (leladi mring sesami).

“Ajaran moral adi luhung tersebut dipraktikan secara konsekuen oleh Sosrokartono sendiri. Dia mengajarkan agar setiap manusia memiliki daya guna sebesar-besarnya bagi sesama manusia dan lingkungannya,” kata dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip), Mulyono, saat ujian terbuka program doktor di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (20/7/2016), seperti dikutip dalam siaran pers Humas UGM, Kamis (21/7).

Mulyono mengatakan, Sosrokartono menguasai 26 bahasa asing dan 10 bahasa daerah. Mulyono menyebut ajaran-ajaran Sosrokartono  mengandung berbagai teori etika normatif yaitu deontologi, etika keutamaan, dan etika teleologi. Etika deontologi terlihat pada ajaran yang menekankan pada kewajiban mencintai dan mengabdi kepada Tuhan melalui perilaku leladi mring sesami sebagai dasar dari segala perbuatan. Kemudian, etika keutamaan tampak pada ajaran yang sosok manusia ideal dan memiliki kemanfaatan besar bagi sesamanya yang tercermin dalam simbol gelaran nama Sosrokartono yaitu Mandor Klungsu dan Djoko Pring. Sedangkan etika teleologi terletak pada penetapan tujuan dari setiap perilaku yaitu terwujudnya ketenangan batin dan menyempurnakan hidup.

Mulyono mengungkapkan, sumbangan dan relevansi ajaran moral Sosrokartono bagi pembentukan karakter bangsa terletak pada kesesuaiannya dengan nilai-nilai Pancasila sebagai identitas dan karakter nasional. Ajaran moral Sosrokartono terumus sebelum Pancasila dirumuskan sebagai dasar dan ideologi negara. Ajaran Sosrokartono sangat sesuai dengan penjabaran nilai-nilai Pancasila.

“Kandungan ajaran moral Sosrokartono juga mempunyai kesesuaian dengan nilai-nilai pembentuk karakter individual yang saat ini sedang diinternalisasikan dan disosialisasikan pemerintah kepada peserta didik melalui program pendidikan karakter,” katanya. (arh, @arif_rhakim)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.