Jakarta – Budayawan sekaligus seorang pemeran teater, Butet Kertaradjasa mengatakan bahwa menteri pertanian diisi oleh kalangan profesional, dengan catatan sosok profesional itu harus pro terhadap rakyat khususnya untuk para petani yang saat ini terlihat hampir punah.
“Karena saat ini situasi sangat terancam. Jadi komitnya harus betul. Lihat, nyata ini petani punah karena tidak diurus. Bayangkan negara agraris petaninya mau punah, asyeem,” celetuk Butet kepada wartawan usai menemani petani tebu dengan Tim Transisi, di Rumah Transisi, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Menurut Butet, orang-orang yang profesional itu adalah orang tersebut mengerti didalam bidang pertanian dan juga perdagangan. “Bisa praktisi orang-orang yang ngerti dunia pertanian dari A sampai Z, mengerti problem pupuk, masalah lahan yang semakin menyempit, sampai mata rantai mafia perdagangannya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, kedatangan Butet dengan sejumlah petani tebu untuk menitipkan nasib para petani yang mewakili petani lainnya. Dia mengatakan saat ini masih bisa utak-atik kabinet Jokowi-JK, karena belum ada pengumuman secara resmi dari Jokowi terkait nama-nama mentri yang akan mendampinginya menjalankan pemerintahan Jokowi – JK.
Selain itu, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto mengatakan Kabinet Jokowi berbeda dengan kabinet sebelumnya. Jokowi memilih calon menteri yang mampu menjalankan regulasi dengan lebih menekankan aspek keadilan dalam ranah ekonomi, dan perpajakannya.
“Keadilan dalam peneriman negara bukan pajak, juga mendorong intensif fiskal dalam mempercepat realisasi investasi kita, jangan sampe ada kebijakan perpajakan yang malah mematikan produksi rakyat kita,” ucap Hasto kepada wartawan, di rumah Transisi.
“Tidak ada lagi momentum terjadinya underground economic, dimana seluruh proses legalitasi cost ekonomi kita dan dalam ketidak efisienan sistem perekonomian kita harus secepatnya diatasi,” tambahnya.
Tim transisi pun mengklaim, jika seluruh agenda yang tengah dibahas terkait postur kementerian keuangan dan menterinya, dipastikan untuk mengamankan penerimaan negara, baik dalam sektor pajak dan energi.
“Dua sektor yang menjadi perhatian sangat besar dri tim transisi, supaya fundamental face fiscal kita jauh lebih baik,” pungkasnya. (Pur)