Muaro Jambi, Obsessionnews.com – Di tengah ekonomi yang lesu karena dampak virus corona ini, anggota DPR Hasan Basri Agus mengajak masyarakat agar ikut memperkuat ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk bercocok tanam.
Hal itu disampaikan Hasan Basri saat menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di Pondok Pesantren Jauharul Falah Al Islami di Desa Sungai Terap, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, pada pada Minggu 8 November 2020.
Hasan Basri mengatakan, pesantren dan para santri hendaknya bisa menjadi basis ketahanan pangan masyarakat dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok tanam. Ini penting dilakukan, dalam upaya menghadapi dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
“Pesantren dan para santri juga bisa ikut andil dalam menciptakan ketahanan pangan berbasis potensi lokal dengan memaksimalkan lahan yang ada di sekitar pondok,” ujar Hasan Basri.
Hasan Basri menyoroti betapa saat ini kebutuhan pokok di pasar mengalami kenaikan tajam. Karena itu untuk mendukung kebutuhan pokok itu, ada kalanya perlu para santri meluangkan waktu untuk bercocok tanam berbasis kearifan lokal.
Misalnya, kata dia, dengan tanam sayuran, buah-buahan, budidaya ikan, atau mengembangkan peternakan skala mikro-kecil. “Ini bisa menjadi jalan bisnis sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis keluarga dalam hal ini pesantren yang juga kebutuhan pokoknya sehari-hari cukup tinggi,” tuturnya.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, di tengah situasi yang sulit ini, ekomoni kerakyatan sebenarnya menjadi tumpuan harapan dalam menjaga ketahanan nasional. Sementara itu, ketahanan nasional muaranya ada di ketahanan keluarga. Untuk itu, Ia berharap kearifan lokal yang ada di masyarakat Jambi, perlu dikelola dan dibangkitkan kembali.
“Dari ketahanan pangan keluarga ini masyarakat punya andil besar untuk menciptakan ketahanan nasional. Jika rakyat di desa-desa mau melakukan ini, saya yakin sekuat apapun badai corona kita masih mampu bertahan,” tutur Hasan Basri anggota Komisi V DPR dari Daerah Pemilihan Jambi ini.
Tak lupa, Hasan Basri juga mengajak masyarakat agar tetap bersatu meski wabah dan cobaan terus datang silih berganti. Ia mengingatkan pegangan masyarakat dalam bernegara adalah empat pilar utama, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
”Salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila. Ini adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia, pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945. Artinya, Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” jelasnya.
“Meski berbeda agama, meski berbeda suku, kita berada dalam satu rumah besar, Indonesia tercinta. Kalau kita bertengkar karena beda agama, negara tidak akan bisa maju, daerah kita tidak akan bisa maju,” ujar Hasan Basri yang terus mengingatkan masyarakat khususnya kaum pesantren untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. (Albar)
