Kamis, 25 April 24

Voyage to Indonesia

Voyage to Indonesia

Oleh: Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan

 

Hari Rabu 19 September 2018 saya berada di Banyuwangi untuk membuka salah satu rangkaian seminar Voyage to Indonesia menuju perhelatan tahunan IMF World Bank Group yang akan diselenggarakan di Bali.

Mengapa memilih Banyuwangi? Banyuwangi menjadi salah satu destinasi wisata yang ditawarkan kepada lebih dari 15.000 peserta yang akan hadir ke Bali tanggal 8-14 Oktober mendatang.

Program Voyage to Indonesia merupakan rangkaian kegiatan untuk mempromosikan isu-isu penting yang berkaitan dengan pembangunan baik di level nasional maupun global. Sektor pariwisata merupakan salah satu hal yang dipromosikan, karena merupakan katalis utama bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, terutama di antara negara-negara berkembang.

Pariwisata juga sangat relevan untuk mengatasi kondisi perekonomian global yang saat ini cukup bergejolak. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia mendapatkan sedikit banyak terimbas oleh aktivitas perdagangan global. Menghadapi hal tersebut, pemerintah berfokus dalam dua hal. Yang pertama adalah mengurangi defisit neraca berjalan dan meningkatkan capital inflow.

Dalam mengurangi current account deficit, peran industri pariwisata sangat penting. Oleh karena itu, Pemerintah memperkuat industri pariwisata dengan tujuan untuk mengumpulkan lebih banyak devisa dan membantu mengatasi defisit neraca berjalan yang melebar karena ketidakstabilan perdagangan global.

Pemerintah Indonesia juga telah menyusun peraturan investasi guna menjaga neraca pembayaran dan menarik lebih banyak modal masuk ke Indonesia dengan meninjau insentif pajak bagi industri untuk mendorong ekspor. Di sisi impor, pemerintah telah mengkaji permintaan barang dari luar negeri yang dianggap tidak terlalu diprioritaskan dan dapat diproduksi oleh produsen domestik.

Sejak Presiden Joko Widodo menjabat pada tahun 2014, Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat dalam industri pariwisata. Pada tahun 2014, ada 9,4 juta kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Pada 2017, jumlah itu telah meningkat hingga lebih dari 14 juta dan terus naik.

Secara keseluruhan, sektor travel dan pariwisata Indonesia tumbuh sebesar 6,4 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,1 persen. Sektor travel dan pariwisata telah menciptakan 12,2 juta pekerjaan pada tahun 2017 atau sekitar 10 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Penciptaan lapangan kerja dari sektor pariwisata ini tercatat sebagai yang tertinggi ke-4 di dunia.

Hal ini tentunya dianggap positif bagi pertumbuhan ekonomi, karena pariwisata mendorong investasi dan menghasilkan ribuan pekerjaan untuk pekerja dan bisnis lokal.

Upaya-upaya untuk terus memperbaiki peraturan berjalan seiring dengan percepatan proyek-proyek infrastruktur besar, khususnya perluasan dan pembangunan bandara dan jalan tol yang tersebar di seluruh negeri, dari Sabang di barat hingga Merauke di timur.

Jadi, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah bukan hobi, namun penting dilakukan untuk mengerek investasi, pariwisata yang pada jangka menengah akan dapat mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Industri pariwisata yang bisa labour intensive akan menciptakan kemanusiaan yg adil dan beradab.

Membangun industri pariwisata menjadi pekerjaan besar yang bukan hanya tugas Kementerian Pariwisata, dan bukan hanya berfokus kepada anggaran untuk Kementerian Pariwisata. Beberapa belanja APBN terkait public goods seperti infrastruktur, telekomunikasi, dan sekuriti akan menunjang keberhasilan pariwisata.

Kita berharap dari seminar ini agar bisa memformulasikan pengembangan pariwisata yg sustainable, inklusif dan mentransformasikan masyarakat Indonesia yg mampu mengadopsi pertukaran peradaban masyarakat dunia tanpa harus meninggalkan identitasnya.

 

Sumber: www.facebook.com/smindrawati

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.