Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Sopir Truk Kecam Gubernur Jateng Bikin Janji Palsu

Sopir Truk Kecam Gubernur Jateng Bikin Janji Palsu

Semarang, Obsessionnews – Para sopir truk bermuatan galian C (penambangan batu, koral, dan pasir sungai) yang tergabung dalam Aliansi Pengemudi Independen (API) Jawa Tengah (Jateng) mengecam Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang telah membikin janji palsu. Kemarahan API dilontarkan ketuanya, Suroso, dalam pertemuan dengan jajaran pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng di kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng, Rabu (25/2). Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari demo API Senin (23/2).

Pertemuan para sopir truk dengan jajaran pejabat Pemprov Jateng di kantor Dishubkominfo berlangsung panas, Rabu (25/2)
Pertemuan para sopir truk dengan jajaran pejabat Pemprov Jateng di kantor Dishubkominfo berlangsung panas, Rabu (25/2)

Suroso menyayangkan ketidakhadiran Ganjar Pranowo dalam pertemuan yang berlangsung panas tersebut. Menurutnya, rapat yang berlangsung sejak pukul 1000 WIB ini tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

“Gubernur malah tidak datang. Padahal dia berjanji menangani tuntutan kami. Tapi, ternyata janjinya palsu,” kata Suroso dengan nada tinggi.

Hadir dalam pertemuan itu Kepala Dishubkominfo Satrio Hidayat, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Teguh Dwi Paryono. Sedangkan Ganjar Pranowo berada di Yogyakarta menghadiri Semiloka Konsultasi Publik atas UU No 5 Tahun 2014 di Universitas Gadjah Mada (UGM)

API mengajukan tiga tuntutan, yakni diberikan toleransi muatan hingga 75% Jumlah Berat Diizinkan (JBI), kemudahan mengurus izin galian C, dan kendaraan berat yang disita polisi dan Dinas ESDM segera dibebaskan tanpa syarat.

Teguh Dwi Haryono menjelaskan pihaknya tak berwenang mengambil alat berat yang sudah dijadikan barang bukti. “Yang berwenang itu Reskrimsus Polda Jateng. Kami hanya ketempatan barang bukti,” terangnya.

Sementara itu Satrio Hidayat mengatakan, pihaknya tak berwenang mengubah JBI hingga 75%. “Kami tidak bisa mengubah JBI, karena itu aturan dalam Perda Nomor 1 tahun 2012,” tegasnya.

Para sopir merasa dikecewakan karena ketidakhadiran Ganjar di dalam pertemuan hari ini. Menurut mereka keputusan mengenai polemik galian C ini berada di tangan Ganjar. Akibatnya para sopir melakukan aksi walk out (WO) dan tidak melanjutkan pertemuan.

“Karena tuntutan kami tidak dipenuhi, kami keluar. Ayo teman-teman keluar,” teriak Suroso sambil melakukan aksi WO.

Bahkan seorang sopir membanting kardus berisi snack di hadapan para peserta rapat sebelum beranjak keluar ruangan.

Dampak dari kebuntuan pertemuan hari ini membuat para sopir truk akan melakukan demonstrasi yang lebih besar pada Kamis (26/2). Suroso mengatakan kepada awak media, para sopir truk akan membawa massa dan menggelar unjuk rasa dengan skala yang lebih banyak dibandingkan Senin (23/2).

“Kami akan mengerahkan semua truk untuk menutup jalan pantura,” katanya mengancam. (Yusuf Isyrin Hanggara)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.