Kamis, 25 April 24

Sopir Angkot dan Ojek Online di Tangerang Akhirnya Berdamai

Sopir Angkot dan Ojek Online di Tangerang Akhirnya Berdamai
* Kesepakatan antara sopir angkot dengan ojek online (Foto : Detik)

Jakarta, Obsessionnews.com – Pengemudi angkutan kota (angkot) se-Kota Tangerang, Banten,  awalnya berdemo menolak keberadaan angkutan online di wilayah mereka di Jl Satria Sudirman, Tangerang, pada Rabu (8/3/2017) sekitar pukul 10.20 WIB. Selain berdemo pengemudi angkot juga mencegat dan mengambil helm driver ojek online yang melintas.

Peristiwa itu menjadi trending topic di mesin pencari Google. Dari pantauan Obsessionnews.com di Google Trends wilayah Indonesia pada Kamis (9/3/2017) hingga pukul 10.35 WIB berita tersebut dicari lebih dari 5.000 kali.

Saat demo berlangsung, seorang pengemudi ojek online yang sedang membaca penumpang dan melintas di lokasi demo langsung diteriaki dan dikejar oleh pelaku aksi demo tersebut. Penumpang yang sedang membonceng pun diminta turun, lalu helmnya diambil. Kemudian pengendara ojek online juga disuruh meninggalkan lokasi.

Saat itu salah seorang pendemo membanting helm, yang sebelumnya digunakan penumpang, ke aspal jalan. Helm itu pun hancur berkeping-keping. Beruntung, pengemudi ojek online dan penumpangnya selamat dari tindak kekerasan. Saat massa pendemo mengejar, polisi juga langsung bergerak memberikan penjagaan.

Beberapa pendemo juga mencoba menenangkan rekan mereka. “Jangan terprovokasi, jangan terprovokasi,” kata beberapa pendemo lainnya. Hingga pukul 11.00 WIB, massa sopir angkot masih melakukan demo. Lalin di sekitar lokasi mengalami kepadatan.

Peristiwa ternyata tak sampai di situ, puluhan laki-laki berkerumun di depan Polres Metro Tangerang, di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, pada hari itu juga. Sebagian besar dari mereka mengenakan jaket sejumlah perusahaan aplikasi jasa transportasi online dan berteriak serta berusaha menghentikan setiap angkot yang melintas. Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi itu merupakan balasan dari unjuk rasa sopir angkot pada Rabu pagi di sejumlah tempat di Tangerang.

Sekitar pukul 15.00 WIB, puluhan laki-laki yang merupakan pengemudi ojek online itu berkerumun di lahan kosong seberang Polrestro Tangerang. Ketika ada angkot yang lewat, mereka spontan berlari keluar. Beberapa bahkan ada yang memukul-mukul angkot dan menghalangi jalan angkot tersebut.

Saat itu pula jajaran Polrestro Tangerang telah mengamankan lokasi keributan dan membantu kelancaran arus lalu lintas. Polisi juga menerima perwakilan pengemudi ojek online yang ingin membuat laporan polisi atas perlakuan sopir angkot pada Rabu pagi itu.

Pasca kejadian itu, akhirnya kedua belah pihak dimediasi dan membuat kesepakatan perdamaian dan kedua pihak berjanji untuk menjaga kondusivitas suasana pascakejadian tersebut.

Kesepakatan itu dicapai setelah kedua belah pihak yang berseteru dimediasi di Porles Metro Tangerang Kota pada Rabu (8/3) malam, dan selesai pada pukul 00.10. Surat pernyataan itu ditandatangani oleh perwakilan dari kedua belah pihak.

Surat pernyataan itu ditandatangani oleh Eddi Faisal, SH, selaku Ketua Organda Kota Tangerang dan Ferry Budhi alias Bang Maun selaku Pembina GoGrabber di atas dua lembar meterai Rp 6.000. Surat itu juga ditandatangani oleh Wali Kota Tangerang H Arief Wiansyah, Kapolres Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan dan Dandim 0506 Tangerang Letkol MI Gogor selaku pihak yang mengetahui.

Isi kesepakatan kedua belah pihak itu adalah:

1. Masing-masing pihak menyadari bahwa kejadian tersebut adalah kesalahpahaman dan dinyatakan selesai secara kekeluargaan dan saling memaafkan.

2. Masing-masing pihak bersedia menjaga keamanan Kota Tangerang. Apabila terdapat anggota yang melakukan tindakan anarkis, bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Adapun hasil mediasi ini adalah kedua belah pihak menjamin situasi ke depan di wilayah Kota Tangerang agar aman dan kondusif. Kedua pihak menyesali adanya kejadian tersebut dan menerima dengan jiwa besar. Kedua belah pihak juga akan menjalin hubungan yang baik ke depannya dengan saling menghormati dan menghargai.

Pihak kepolisian telah menegaskan akan menindak tegas pelaku atau provokator yang melakukan tindakan anarkis. Sedangkan pihak Pemkot Tangerang akan membantu pembiayaan bagi korban akibat kejadian tersebut. (Purnomo)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.