Jakarta, Obsessionnews.com – Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai pembangunan ekonomi di Indonesia belum bertemu pada rakyat kecil. Misalnya keberpihakan terhadap par petani dan nelayan, serta pengusaha-pengusaha kecil.
Prabowo menyadari bahwa membenahi persoalan ekonomi adalah tugas berat. Ia juga tidak sepenuhnya menyalahkan Presiden Jokowi. Sebab, diskui Prabowo kesalahan pembangunan ekonomi sudah terjadi jauh sebelum Jokowi menjabat sebagai presiden.
“Lindungi petani-petani kita. Jadi saya tidak menyalahkan pak Jokowi. Ini salah kita semua, salah presiden-presidennya sebelumnya juga. Tanggung jawab bersama ini,” ujar Prabowo di acara debat capres-cawapres di Hotel Sultan, Sabtu (13/4/2019).
Jokowi sendiri menilai menangani persoalan ekonomi makro tidak gampang. Karena melibatkan banyak pihak termasuk pihak asing. Namun ia yakin bisa berjalan dengan baik “”Pak Prabowo dan Sandiaga mengelola ekonomi makro itu tidak sembarang. Ekonomi makro mengelola agregat-agregat ekonomi. Tidak semudah itu. Perlu tahapan-tahapan, salah satunya infrastruktur,” jelasnya.
Dalam konsep pembangunan ekonomi, Prabowo tidak ingin kekayanan Indonesia lari ke luar negeri. “KPK sendiri mengatakan bahwa seharusnya kita menerima Rp 4.000 triliun tetapi ternyata hanya Rp 2.000 triliun. Berarti ada kebocoran sebesar Rp 2.000 triliun,” jelas Prabowo. (Albar)