
Presiden SBY (ist)
Rudi
Jakarta-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengemukakan, setelah 2 (dua) tahun pemerintah bertahan untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, meskipun subsidi tersebut sangat membengkak, kali ini terpaksa dinaikkan.
“Ini pilihan yang pahit, tetapi harus kita ambil. Saya tidak ingin ekonomi kita menjadi buruk dan akhirnya menyulitkan kehidupan rakyat,” kata Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono beberapa menit yang lalu.
Presiden menegaskan, jika tidak menaikkan harga BBM karena berhitung untung rugi dari segi politik, beban kita ke depan justru akan terus bertambah.
“Pengurangan subsidi BBM untuk selamatkan ekonomi, agar uang negara bisa untuk bantu rakyat tidak mampu dan membangun infrastruktur,” terang SBY.
Sebelumnya pada Kamis (20/6), Presiden SBY telah memimpin Rapat Kabinet Paripurna tentang APBN-P 2013 dan Laporan Kesiapan Pelaksanaan BLSM. Presiden menegaskan, ia ingin memastikan kesiapan distribusi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan program perlindungan sosial lainnya, sebelum kenaikan BBM diumumkan.