Rabu, 24 April 24

Soal Aliran Dana ke Kongres Demokrat, Saksi dan Anas Berselisih Pendapat

Soal Aliran Dana ke Kongres Demokrat, Saksi dan Anas Berselisih Pendapat

Dalam sidang lanjutan terdakwa kasus korupsi Pembangunan Pusat Olahraga Hambalang, Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kamis (17/7/2014) Jaksa Penuntut Umum KPK kembali memanggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan.

Kali ini, saksi yang dihadirkan yakni ‎Direktur PT Sarana Bangun Cipta, lham Idli. Dalam kesaksiannya ia mengaku pernah diminta oleh mantan Bendahara Demokrat Muhammad Nazaruddin untuk menyediakan 400 Blackberry saat acara Kongres Demokrat Berlangsung di Bandung 2010.

Ilham sendiri, kemudian menuruti perintah Nazaruddin, sebagai pimpinan perusahaan yang menyediakan jasa. Ilham kemudian menghubungi rekanya untuk meyiapakan Blackberry tersebut.

‎”Saya tanya teman saya, dia bisa menyediakan 400 BB (BlackBerry). Sorenya saya bilang ke Pak Nazaruddin, ‘Pak ada (BB), harganya Rp 2,2 juta mau diambil nggak’,” katanya di Pengadilan Tipikor, Kamis (17/7/2014).

Meski demikian, Ilham tidak menjelaskan siapa temanya ia telah ia minta untuk membantu menyiapkan Blackberry. Hanya saja ia mengaku perintah oleh Nazar untuk meminta uang pembayaran itu di kantor Permai Group di Buncit Raya, Jakarta dengan tota biaya pembelian mencapai Rp 1 milyar.

“Uangnya diambil dari Grup Permai di Buncit Raya. Saya ambil uang sekalian pembayaran pertama acara yang kontrak dengan saya,” ujar Ilham.

Kemudian, setelah itu Ilham juga mengaku diminta untuk menyerahkan Blackberry itu ke ‎Hotel Permata Garden, Bandung. Ia pun datang dan menyerahkannya secara bertahap yaitu 100 unit, 150 unit dan terakhir 15 unit. Namun sayangnya ia juga tidak menjelaskan kepada siapa ia serahkan Blackberry tersebut.

“Itu (Hotel Permata Garden) tempat panitia pemenangan Anas,” kata Ilham.
Dalam dakwaan, Anas disebutkan bahwa Anas disangka telah membagi-bagikan Blacberry pada saat acara Kongres Demokrat. Pemberian itu bertujuan untuk memenangkan Anas sebagai Ketua Umum Demokart.

Sedangkan dugaan pemberian BlackBerry itu, pertama kali digemboskan oleh Nazar. Ia mengaku ada aliran dana yang cukup besar dari proyek Hambalang untuk pelaksanaan Kongres Demokrat, termasuk salah satunya adalah pembagian Blackberry.

‎Anas Membantah.

Mendengar pengakuan Ilham di ruang sidang, Anas kemudian membantah bahwa pemberian Blackberry itu bertujuan untuk memenangkan dirinya sebagai Ketua Umum. Ia mengaku tidak tahu telah terjadi pembagian Blackberry di acara kongres tersebut.

“Saya jelas tidak tahu karena urusan teknis, kan saya tidak pernah terlibat kan. Tidak pernah perintah bagi BlackBerry,” kata Anas.

Anas justru mempertanyakan pengakuan saksi, kepada siapa Blackberry itu dibagikan. Anas meminta kepada saksi untuk buka-bukan siapa penerimanya dan berapa orang yang telah menerima, jika benar Anas meminta untuk menyebutkan nama orang tersebut.

“Saya sendiri meragukan apa ada pembagian BB. Kalau ada, itu dibagi kepada siapa juga tidak jelas,” kata Anas.

Sementara itu, Manajer Pemasaran PT Sarana Bangun Cipta Rio Abdulrahman pernah mengungkapkan proses pembagian 400 BlackBerry tidak berjalan lancar. Ia mengaku tak tahu siapa saja penerima BlackBerry tersebut. (Has)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.