Kamis, 25 April 24

SMA Berburu Rezeki di Rantau Hingga Tutup Usia

SMA Berburu Rezeki di Rantau Hingga Tutup Usia
* Konsul Ketenagakerjaan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Mochamad Yusuf membantu pemakaman pekerja migran Indonesia yang berinisial SMA pada Kamis, 18 Maret 2021 di Ma'la, kompleks pemakaman ternama di Mekkah yang berjarak beberapa ratus meter dari Masjidil Haram. (Foto: KJRI Jeddah)

Jeddah, obsessionnews.com —Buruh migran bukan saja pahlawan devisa, tapi dia juga pejuang kesejahteraan keluarga. Demi niat mulia dia berpetualang meninggalkan keluarga, terbang jauh ke negeri orang. Rasa pedih karena perpisahan rela ia tahan, meski jiwa serasa terbelah. Buah hati belahan jiwa ia tinggalkan, bahkan ketika masih di usia balita.

 

Baca juga:

Berdayakan Pekerja Migran, Pegadaian Berkolaborasi Dengan BP2MI

Singapura Karantina 20.000 Pekerja Migran Tanpa WNI

Kemen PPPA Gelar Pelatihan Penguatan Mental Calon Pekerja Migran Indonesia

 

Orang juga bilang buruh migran adalah pendekar ekonomi keluarga. Dalam jiwanya terbisik “sumpah mulia,”   akan kembali dari perantauan ke tengah keluarga membawa kabar bahagia. Ia sadar terpaksa merelakan buah hati tersayang lepas dari pangkuan, walau dengan hati yang teriris dan perasaan bersalah. Kelak rasa bersalah  itu akan ia tebus dengan kebahagiaan. Janji dalam dirinya,”Tirakatku hanya untuk Engkau. Aku berpisah untuk kembali. Yakinlah, hidup kita akan indah pada waktunya.”

Namun, kenyataan hidup itu bukanlah khayalan. Perjalanan hidup kadang tak seindah yang dibayangkan. Impian boleh terukir indah, meski kenyataan kadang tak sesuai asa.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3 4 5

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.