
Timika, Obsessionnews – Pembangunan fisik pabrik pembuatan tepung sagu yang berlokasi di Kampung Kekwa, Mimika Barat, Papua sudah menyelesaikan 60 persen pengerjaan. Diharapkan dalam waktu dua bulan ke depan pabrik ini sudah mulai beroperasi.
Mandor dari PT Putra Bintang Mimika, Amin mengatakan saat ini petugas sedang mengerjakan pemasangan dinding, keramik serta merakit mesin pabrik. Proses konstruksinya sendiri diakuinya tidak ada kesulitan.
“Maksimal dua bulan sudah bisa mulai beroperasi, alhamdulillah pekerjaan lancar mudah-mudahan cepat selesai,” ujar Amin saat ditemui di lokasi proyek, Jumat (27/3/2015).
Dia menjelaskan pabrik pembuatan tepung sagu ini nantinya akan terdiri dari empat bangunan, yakni tempat pengolahan tepung, ruang produksi, rumah jemur dan bangunan tempat penyimpanan bahan jadi. Proses pengerjaan empat bagian itu sudah dimulai sejak bulan April tahun lalu.
“Semoga tidak ada hambatan supaya pembangunan ini bisa segera tuntas,” katanya.
Masyarakat Kekwa menyambut baik keberadaan pabrik ini. Alexander Natuapoka, salah seorang warga mengaku senang karena dengan adanya pabrik ini masyarakat tidak perlu bersusah payah harus membuat sagu secara manual lagi.
“Itu berguna untuk kami masyarakat yang dibantu oleh LPMAK, karena ini nantinya untuk masyarakat, juga untuk masyarakat tetangga,” tutur Alexander.
Pabrik tersebut akan menghasilkan tepung sagu sebagai bahan konsumsi utama masyarakat Suku Kamoro dan warga Papua lainnya sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir Mimika.
Sebelumnya Kepala Bagian Humas LPMAK Yeremias Imbiri menjelaskan untuk tahap awal, LPMAK akan terlibat langsung. Namun dalam perjalanan ke depan, pabrik tersebut akan ditangani sendiri oleh warga Suku Kamoro.
Ia mengatakan, lima kampung yang nantinya akan terlibat langsung dalam kegiatan pabrik pengolahan tepung sagu di Distrik Mimika Barat yaitu Kampung Timika Pantai, Kekwa, Migiwia, Mimika dan Kokonao.
Pabrik tepung sagu di Kekwa itu, katanya, menjadi pilot project untuk pembangunan pabrik-pabrik tepung sagu lainnya di beberapa kampung wilayah pesisir Mimika.
“Kami terus meningkatkan semangat masyarakat untuk mulai merencanakan penanaman sagu. Bibitnya kami datangkan dari tempat lain seperti dari Sentani,” paparnya. (Has)