Minggu, 2 April 23

Sindir Bawahannya, Jokowi: Jangan Ulang Lagu Lama!

Sindir Bawahannya, Jokowi: Jangan Ulang Lagu Lama!

Bogor, Obsessionnews.com – Presiden Jokowi tidak menginginkan pencapaian segala program prioritas yang telah dicanangkan pemerintah meleset dari tujuan awal atau bahkan sama sekali tidak tercapai. Sebaliknya, program-program prioritas tersebut diharapkan dapat tercapai secara maksimal.

Oleh karenanya, untuk menghindari hal tersebut, Kepala Negara menegaskan bahwa antara perencanaan dan penganggaran tiap program prioritas harus selalu terintegrasi.

“Kita tidak mau mengulang terus lagu lama perencanaan dan penganggaran yang tidak sambung, yang tidak sinkron, antara yang direncanakan beda dengan yang dianggarkan. Seolah-olah ini ada dua rezim, rezim perencanaan dan rezim penganggaran,” pinta Presiden saat memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (31/1/2017).

Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden mengingatkan soal kebijakan money follow program yang pernah diinstruksikannya. Ia meminta Bappenas dan Kementerian Keuangan untuk mengawal proses penerapan kebijakan tersebut.

“Jangan hanya sebatas label, diberi label money follow program, tetapi dalam praktiknya tetap money follow function,” tegasnya.

Dalam mensinergikan perencanaan dan penganggaran itu sendiri, biasanya tiga pihak yang terdiri dari Bappenas, Kementerian Keuangan, dan juga Kementerian/Lembaga akan berkoordinasi (trilateral meeting). Terhadap pertemuan tiga pihak tersebut, Presiden Jokowi menginginkan hasil koordinasi yang nyata dan dapat dimanfaatkan secara optimal utamanya untuk mendorong kebijakan money follow program.

“Saya juga tidak ingin lagi forum-forum pertemuan itu hanya sekedar memenuhi prosedur administrasi saja, tapi betul-betul bisa konkret, betul-betul dipergunakan dan dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong prinsip money follow program terutama untuk pendanaan program-program prioritas nasional kita,” tandas Presiden.

Lebih lanjut, Presiden juga berpesan agar alokasi anggaran dan output yang dihasilkan oleh masing-masing kementerian dan lembaga untuk dicermati secara detail. Alokasi anggaran dan rencana output tersebut juga harus sejalan dengan pencapaian sasaran prioritas yang telah ditetapkan.

Selain itu, Presiden juga menegaskan kepada para jajarannya untuk meninggalkan ego sektoral dan cara berpikir yang akan memperlambat proses. Bappenas dan Kementerian Keuangan juga diharapkan untuk dapat menjadi penjaga prinsip program-program prioritas.

“Saya minta sederhanakan proses yang rumit-rumit, bertele-tele, dan bersikap administratif. Bangun kodefikasi yang bersandar pada lintas kementerian dan lembaga, lakukan pengembangan sistem berbasis IT untuk mendukung proses perencanaan dan penganggaran yang kita ingin semuanya terintegrasi,” imbuhnya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.