Sabtu, 20 April 24

Silatnas Bukti Golkar Sudah Tidak Pecah

Silatnas Bukti Golkar Sudah Tidak Pecah

Jakarta, Obsessionnews – Pelaksanaan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Golkar selesai digelar pada Minggu malam (1/11/2015), di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat. Dua Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono hadir dalam pertemuan tersebut, bersama tokoh-tokoh senior Golkar yang lain.

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali, Ridwan Hisjam mengatakan, adanya Silatnas menjadi bukti‎ bahwa selama ini tidak ada perpecahan dalam tubuh internal Golkar. Buktinya kata dia, semua kader Golkar menyatu dalam forum tersebut.

“Kita menunjukkan bahwa Golkar tidak pecah sesungguhnya. Kalau Golkar pecah. Golkar tidak bisa tidak menampilkan 236 kadernya yang ikut Pilkada tanggal 9 Desember,” ujar Ridwan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI  ini menjelaskan, Silatnas sebagai ajang silaturahmi kepada kader-kader Golkar yang mencalonkan diri sebagai gubernur, bupati, wali kota, atau sebagai wakil rakyat. Menurutnya, kalau Golkar calon pemimpin daerah ini tidak mungkin bisa menyatu.

Ridwan menuturkan, situasi di internal Partai Golkar selama ini hanyalah perbedaan pendapat antara elit partai. Namun, kader di daerah tetap menyatu. “Kalau pecah tidak ada satupun yang mendaftar. Jadi Golkar tidak pecah. Yang hanya adalah perbedaan antara elit, di Aburizal dan elit Agung Laksono,” tuturnya.

Ketua Dewan Penasehat Kosgoro Jawa Timur ini yakin, dengan adanya Silatnas langkah Golkar untuk kembali menyatu semakin kuat. Pasalnya, pasca ada putusan Mahkamah Agung (MA) kedua kubu antara Aburizal dan Agung Laksono sudah beberapa kali ketemu untuk membicarakan rekonsiliasi.

‎”Ya bisa jadi karena kan sejak pertama kali ada keputusan (MA)  Pak Agung dan Pak Ical sudah beberapa kali mengadakan pertemuan. Terakhir kemarin itu,” tandasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.