Semarang, Obsessionnews – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah merilis SiHati mobile phone berbasis android, Jumat (8/1/2016). Aplikasi online ini digadang-gadang bakal menjadi ‘CCTV Perekonomian’ bagi pembuat kebijakan di tingkat daerah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Iskandar Simorangkir mengatakan, kehadiran SiHati memiliki dua fungsi utama. Pertama, sebagai Early Warning Indicator perkembangan harga dan makro ekonomi di Jawa Tengah. Dan kedua sebagai Virtual Meeting sehingga memungkinkan para pemangku kepentingan membuat diskusi ataupun keputusan, tanpa harus bertemu secara fisik.
“Aplikasi ini merupakan bagian dari Protokol Manajemen Lonjakan Harga yang merupakan framework terstruktur bagi anggota TPID dan pemangku kepentingan lain dalam menangani lonjakan harga komoditas strategis,”terang dia melalui rilis yang diterima obsessionnews.com.
Pada awalnya, SiHati merupakan situs pemantauan harga pertama di Indonesia yang diluncurkan pada 2013 lalu. Seiring berjalan waktu, SiHati mengalami berbagai penyempurnaan. Diantaranya penambahan fungsi sebagaimana arahan Kelompok Kerja Nasional TPID.
“Selain tampilan yang lebih informatif, kini terdapat fasilitas unggah data oleh admin atau petugas survei Dinas Perindustrian dan Perdagangan di tiap Kabupaten atau Kota,” jelasnya.
Dikatakan pula SiHati telah terintergrasi dengan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis. Sehingga, masyarakat dapat turut memanfaatkan aplikasi ini untuk mengecek harga sembako melalui short message service di nomor khusus SiHati yakni 08112-744284.
“Harapannya, penanganan yang cepat terhadap lonjakan harga ataupun gejolak perekonomian lainnya dapat meminimalisir dampak yang terjadi bagi masyarakat Jawa Tengah,” tandasnya. (Yusuf IH)
