Jakarta, Obsessionnews – Menteri ESDM Sudirman Said telah menjalani sidang di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada Rabu siang (2/12/2015) hingga malam. Sudirman dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus pelanggaran kode etik Ketua DPR Setya Novanto.
Namun, sidang kemarin banyak pertanyaan-pertanyaan yang melebar. Misalnya, pertanyaan Wakil Ketua MKD dari Fraksi Golkar, Kahar Muzakir. Ia menanyakan soal izin ekspor konsentrat kepada PT Freeport Indonesia.
“Apakah betul Saudara mengizinkan PT Freeport Indonesia mengekspor konsentrat?” kata Kahar dalam sidang MKD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2015).
Sudirman mengakui, sebagai Menteri ESDM telah memberikan izin ekspor konsentrat. Namun, menurutnya pertanyaan ini sudah jauh melebar. Sebab, sidang ini membahas mengenai pencatutan nama Presiden Joko Widodo oleh Setya Novanto kepada Freeport.
“Apakah pertanyaan ini relevan?” ucap Sudirman.
Kahar pun merasa pertanyaan ini relevan sebab dia menilai izin ekspor konsentrat bertentangan dengan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara. Dengan begitu Kahar menilai Sudirman lah yang sebenarnya pejabat pemburu rente.
“Kalau Anda melanggar UU, jangan-jangan Anda bagian dari itu (rente),” kata Kahar.
Sudirman lalu menegaskan, kalau arahnya mau berbicara tentang pertambangan Freeport wilayahnya di Komisi VII bukan di MKD.
“Saya sudah jelaskan di Komisi VII. Saya tidak merasa melanggar hukum, Yang Mulia menuduh saya dan menghakimi saya,” ucap Sudirman.
Selain itu, Kahar juga. bertanya mengenai izin kepada Freeport untuk membuat limbah racun di tanah Papua. Kemudian Kahar juga masih menanyakan bukti rekaman dari Sudirman yang dianggap ilegal.
“Tidak, saya tidak pernah izinkan. Kami dapat laporan dari tim, tentu ada manajemen lingkungan, ini bicara PT Freeport atau pengaduan,” jawab Sudirman. (Albar)
