Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua DPR RI Setya Novanto menyedot perhatian banyak orang, usai kembali ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto sudah beberapa kali dipanggil KPK guna dimintai keterangan baik dalam kapasitasnya sebagai saksi maupun sebagai tersangka.
Namun Setya Novanto tidak menunjukkan sebagai warga negara yang taat hukum. Ia selalu mangkir dari panggilan KPK. Bahkan KPK menyebut ada lebih dari 10 kali Setya Novanto dipanggil guna dimintai keterangan. Ketua Umum Partai Golkar ini beralasan ia tidak mau hadir ke KPK sebelum ada izin dari Presiden dan putusan judicial review di Mahkamah Konstitusi.
Karena tidak punya itikad baik, KPK lalu memutuskan untuk melakukan jemput paksa dengan mendatangi Rumah Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII, Jakarta Selatan pada Rabu (15/11/2017) sekitar pukul 21.30 WIB. Namun upaya KPK belum berhasil, karena Setya Novanto diketahui tidak ada di rumah dinasnya.
Belum ada yang tahu Setya Novanto ada di mana saat penjemputan itu berlangsung. Yang pasti pada pagi harinya Setya Novanto masih terlihat di DPR, ia sempat memimpin rapat paripurna, pembukaan masa sidang usai anggota DPR reses. Setelah tidak tahu kemana Setya Novanto berada.
Berdasarkan penuturan Wakil Ketua MPR Mahyudin, yang ada di rumah pada saat penangkapan berlangsung adalah dirinya dan sejumlah elite Golkar yaitu Robert J Kardinal dan Kahar Muzakir. Ada pula istri Novanto, Deisti dan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi.
Pengacara Novanto, Fredrich Yunadi mengaku terakhir kali kontak dengan kliennya pada pukul 18.30 WIB lewat ajudan. Setelah itu, dia tidak bisa lagi menghubungi Setya Novanto. Fredrich kemudian mendatangi rumah Novanto, namun Ketum Golkar itu sudah tidak ada di tempat.
“Ajudan bilang Bapak pergi dijemput sama tamu,” kata Fredrich.
Siapa tamu misterius ini sampai penyidik KPK kehilangan jejak sehingga belum bisa menangkap Setya Novanto. Fredrich juga mengaku tidak tahu siapa orang yang menjemput Setya Novanto sebelum penyidik KPK mendatangi rumah dinasnya.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menegaskan, bila dalam 1X24 jam Setya Novanto tidak menunjukkan diri, maka KPK akan menetapkan Setya Novanto masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Setya Novanto sampai saat ini masih dicekal ke luar negeri. (Albar)
