Jakarta, Obsessionnews – Tiga temuan utama dari hasil audit forensik terhadap Pertamina Energy Trading Limited (Petral) beserta dua usaha lain masing-masing Pertamina Energy Resources (PES) dan Zambesi Ltd yang berkedudukan di Singapura, antara lain penjegalan terhadap National Oil Company (NOC) agar tak lolos seleksi tender, kebocoran info rahasia, serta adanya intervensi pihak luar hingga menyebabkan harga minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) impor mahal, diklaim sebagai upaya penghematan.
Namun faktanya, pengadaan saat ini yang dilaksanakan Integrated Supply Chain (ISC), justru tak membuat harga eceran bbm menjadi murah.
“Dan anehnya, malah di semester 3 ini Pertamina anjlok keuntungannya sampai 47%. Jadi ga jelas semuanya,” kata pengamat energi Yusri Usman kepada obsessionnews.com melalui pesan singkat, Rabu (11/11).
Selanjutnya, Dwi Soetjipto selaku Direktur Utama PT Pertamina juga enggan membeberkan siapa penyamun di balik aksi ini. Yusri bilang, ini sengaja ditutupi dan sudah dapat diduga sebelumnya.
“Sudah dapat diduga audit ini melibas satu kelompok dan melindungi kelompok lain. Inilah yang dibaca oleh publik,” kata dia. (Mahbub Junaidi)
