Sabtu, 3 Juni 23

SGS Academy Turut Memajukan Perusahaan Indonesia

SGS Academy Turut Memajukan Perusahaan Indonesia

Jakarta – SGS,perusahaan inspeksi, verifikasi, pengujian dan sertifikasi ternama dunia, sukses menggelar The 12th Quality Network Conference (QNC) 2014, Selasa, (09/09/2014) di Jakarta Convention Center, dengan mengangkat tema ‘Learning and Development’. Agar perusahaan di tanah air, bisa meningkatkan kualitas usahanya.

“SGS Academy terus menawarkan keahlian kepada perusahaan di Indonesia dan membantu mereka meraih kesuksesan. Agar bisa berstandar dunia, lewat sertifikasi ternama dunia,” ujar Francois Marti, Executive Vice President for Systems and Services Certification, dalam siaran pers yang diterima redaksi ON.

Sedangkan Shashibhushan Jogani, Business Manager, Systems and Services Certification, menambahkan,  selain di Jakarta, SGS Academy juga hadir di Surabaya dan ke depannya SGS Indonesia merencanakan untuk membuka SGS Academy di kota-kota lain di Indonesia.

Titiek S. Sudarti, Certification Manager, SGS Indonesia menyampaikan update penting mengenai ISO 9001:2015 dan ISO 14000:2015. Untuk memperkuat hubungan antara SGS Indonesia dan klien, dalam kesempatan tersebut SGS Indonesia juga memberikan ‘10 Years Award’ sebagai bentuk penghargaan atas kepercayaan klien terhadap SGS Indonesia.

Tercatat lebih dari 150 klien mendapatkan penghargaan tersebut, antara lain: CIMB Niaga, Asuransi Takaful, Ace Hardware, PT Bukaka, Bank Bukopin, Bank Danamon, Garuda Indonesia, dan lain-lain. Selain itu, SGS Indonesia juga memberikan 50 hadiah doorprize kepada para peserta yang beruntung berupa voucher gratis untuk mengikuti pelatihan di SGS Indonesia.

Melalui ‘learning and development’, yang merupakan tema acara tahun ini, SGS Indonesia mengundang perusahaan untuk terus menyebarkan inovasi ke seluruh lapisan perusahaan melalui proses belajar yang berkesinambungan agar perusahaan, dan karyawan perusahaan, bisa terus berkembang.

Ide di balik inovasi harus diimplementasikan secara benar dan ini hanya akan terjadi bila perusahaan tahu bagaimana mengembangkan inovasi tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran menjadi bagian penting dari inovasi yang akan menghasilkan peningkatan perusahaan.

SGS Indonesia Quality Network adalah platform bagi perusahaan di Indonesia untuk mengembangkan pengetahuan mereka mengenai standar dan sertifikasi internasional, konsep baru, dan tempat untuk belajar mengenai praktik terbaik yang diterapkan di perusahaan lain untuk mendukung keberhasilan dan kontinuitas bisnis mereka. Konferensi ini mengumpulkan para pemain pasar untuk membahas pentingnya proses pembelajaran dan pengembangan di dalam bisnis.

Dalam acara QNC 2014 dihadiri sekitar 1.500 perusahaan yang merupakan klien SGS dari berbagai industri untuk untuk bertemu secara langsung dengan pemimpin perusahaan lain, para inovator dan pembicara ternama.

QNC tahun ini dihadiri oleh beberapa tokoh antara lain Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas), Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Khairul Anwar, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi, Prof. Dr. Ir. Sutanto Soehodo, M.Eng,  Duta Besar Swiss di Indonesia, Daniel Dersic, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, Executive Vice President Human Capital & Corporate Affairs PT Garuda Indonesia, Heriyanto Agung Putra, Country Training Head – Assistant Vice President of Citibank, Alvin Hadiono, S.Psi, MBA, Human Resources Director PT Sari Husada Generasi Mahardhika, – Danone Nutricia, Evan Indrawijaya, Vice President Learning & Development Bank DBS Indonesia,Janti Esther.

Hadir pula perwakilan dari berbagai perusahaan yang menjadi klien SGS Indonesia.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi informatif yang dibawakan oleh para pembicara dari Kementerian Tenaga Kerja, Pemprov DKI Jakarta, Apindo dan lain-lain yang membahas mengenai kerjasama interaktif dan kolaboratif antara dunia akademi dan bisnis (industry academy interface).

Terkait pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya anusia Indonesia, Dirjen Binalattas Kemenakertrans Khairul Anwar menyatakan bahwa strategi Kemenakerterans berlandaskan pada tiga pilar yaitu pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi kompetensi, dan standar kompetensi kerja.

Ia menambahkan bahwa SGS Academy sebagai solusi pelatihan pengembangan SDM diharapkan akan mampu memberi kontribusi terhadap peningkatan SDM Indonesia. Ia menyatakan akan terus bersinergi dengan lembaga pelatihan seperti SGS demi kemajuan tenaga kerja Indonesia.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi, Prof. Dr. Ir. Sutanto Soehodo, M.Eng, menyatakan bahwa Pemprov DKI merupakan organisasi yang menekankan pada pelayanan publik dan peran SDM yang berkualitas sangat penting dalam memastikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, khususnya penduduk Jakarta.
Untuk itu, pelatihan yang fokus pada pengembangan SDM berkualitas juga menjadi salah satu perhatian penting Pemprov DKI demi memastikan terselenggaranya pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Sofjan Wanandi dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama 20 tahun terakhir Indonesia hanya fokus pada pengembangan sumber daya alam dan belum mempersiapkan sumber daya manusia secara maksimal.

Dengan mulai diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015, menurutnya adalah tanggung jawab semua pihak untuk mulai menyiapkan SDM yang mampu bersaing dengan pihak luar. “Dengan hadirnya MEA, SGS Academy menjadi penting untuk mempersiapkan SDM kita agar mampu bersaing dengan SDM luar negeri,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa hadirnya SGS Academy merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk menjadi lebih baik lagi.

Executive Vice President Human Capital & Corporate Affairs PT Garuda Indonesia Heriyanto Agung Putra menyampaikan salah satu perhatian utama Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan global adalah ketersediaan tenaga kerja andal yang dimiliki Garuda.

Sejalan dengan tema acara SGS Quality Network Conference 2014, ia menyatakan bahwa ‘learning and development’ di Garuda Indonesia dilakukan melalui pembangunan kapasitas (capacity building) SDM dan perusahaan. “Learning and Development menjadi salah satu cara Garuda Indonesia untuk memenangkan persaingan di industri penerbangan global,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa kebutuhan akan pusat pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan tersebut.

Related posts