Oleh: Habil Marati, Mantan Anggota DPR RI
Kalimatan Barat (Kalbar) Gubernur nya non muslim dan Sulawesi Utara (Sulut) Gubernur nya non muslim. Para pemudanya berdemo sama-sama merangsek masuk pada area vital dan terlarang berat yang secara Undang Undang (UU) dilarang masuk dalam bandara. Apalagi mendekati pesawat serta membawa parang, pedang dan tombak menghadang dua tokoh Islam. Apakah ini bukan Radikal? Apakah ini Toleran? Apakah ini Pancasilais? dan apakah ini Bhineka?
Setan pun tertawa terbahak bahak menyaksikan kelakuan kalian lalu menuduh Umat Islam Radikal, menuduh Umat Islam anti Pancasila, menuduh Ummat Islam Intoleran dan menuduh HTI anti Pancasila dan Khilafah… Allah dan Malaikat pun geram melihat dan menyaksikan tingkah laku kalian penuh dengan tipu muslihat dan Pancasila gadungan.
Jangan-jangan kalian adalah keturunan para Munafikin serta keturunan PKI dan keturunan para penghianat bangsa sisa-sisa zaman Belanda dulu. Cobalah belajar pada Ummat Islam, pernah kah kalian dengar atau lihat pemuda-pemuda muslim masuk bandara (Airport) dengan membawa pedang, panah dan senjata tajam lainnya menghadang tokoh politik Kristen? Atau menghadang Pastor atau Pendeta?
Hentikan kebohongan kalian mengaku-ngaku Cinta NKRI, Cinta Pancasila dan toleran. Setan pun tertawa melihat kalian. Kami tahu siapa Kalian sebenarnya, karena Allah melalui Alquran telah memberitahu pada seluruh ummat Islam tentang apa rencana kalian pada Umat Islam, catat! Kalian tidak akan pernah senang pada Umat Islam sebelum kami Umat Islam mengikuti Kalian ini kata Allah dalam Alquran.
Setan pun tahu, tapi setan tetap memilih jadi setan, setan pun tertawa terbahak-bahak melihat kalian. Tapi Kami Ummat Islam akan tetap setia menjaga NKRI dan Kemerdekaan 17 Agustus 1945, menjaga Negeri Kami Indonesia dengan JIHAD, Kami Umat Islam berjihad untuk keutuhan NKRI untuk demi seluruh Bangsa Indonesia. Tapi kalian berjuang hanya demi golonganmu serta didorong kebencian kalian pada Umat Islam. Tapi kalian akan gagal dan akan tetap gagal karena huruf ALIF akan tetap berdiri TEGAK, Karena Ulama dan TNI lah benteng terakhir NKRI dan Pancasila. (***)
